~~~
Brazilian photographer Marcos Alberti is passionate about wine and as for getting carried away with it one night, he started photographing friends as a joke after one, two and three glasses of wine. For Alberti, it’s all about the saying which goes “the first glass of wine is all about the food, the second glass is about love, and the third glass is about mayhem” the Brazilian says.
Keep reading
Bila rindu ini, masih milikmu Ku hadirkan sebuah tanya untukmu Harus berapa lama? Aku menunggumu
Menunggumu, Peterpan feat Chrisye
Judul di atas saya ambil dari sebuah tulisan yang menggelitik menurut saya. tulisan yg terpampang jelas di dalam kampus saya, di kampus kedua, Unsoed. Tulisan yg tampak jelas jika kita jeli melihatnya di pertigaan di sebuah jalan di dalam kampus yang bernama jalan perjuangan, jalan yang sudah tidak lagi terlihat geliat perjuanganya. Tulisan yg bernada kritik terhadap intitusi tempat saya belajar itu dibuat oleh salah satu corong pengkritik kebijakan kampus, merekalah LPM Solidaritas. Mereka mengkritik kampusnya berbiaya mahal dengan fasilitas yang biasa saja. Mengkritik para mahasiswa barunya yg kebanyakan memilih Unsoed sebagai pilihan kedua, kampus kelas dua dengan anggapan Unsoed sebagai kampus berbiaya murah. Untuk sebuah kampus idaman memang menurut saya kampus ini berbiaya mahal dengan fasilitas yang minim dan pengajar yg kurang begitu bergairah. Namun, bagi mereka yg memilih Unsoed sebagai pilihan kedua anggapan mereka mungkin Unsoed kampus yg murah untuk sekedar transit sambil menunggu tahun depan kembali mencoba mendaftar kampus impian mereka. Sedikit tafsiran saya untuk tulisan tersebut walaupun pada akhirnya tidak lagi terpampang untuk alasan tertentu. Sambutan yg mengangumkan untuk sebuah awal perkuliahan.
Keep ur mind don’t read books.
So heartless. Thx. I hate.
Selera ternyata sebuah konstruksi kata Bourdieu. Selanjutnya mungkin akan aku tulis dalam blog pribadiku, lewat teori Habitus nya.
It was (from 7 years ago till yesterday) gonna be like this …
Mereka hanya preman yang berlindung di balik seragam dan lencana, yang digaji oleh negara tetapi hanya segelintir yang mau bertaruh nyawa demi negara ataupun melayani rakyatnya. Aparat otak keparat!
I'm still run behind everything.