Baca Statusnya Kak Puty Jadi Mikir Juga.

Baca Statusnya Kak Puty Jadi Mikir Juga.

Baca statusnya kak Puty jadi mikir juga.

Dulu, ada temen gue yang baru nikah dan kabur dari kontrakan karena ngambek sama suaminya. Kontrakan dia panas, nggak ada AC dan banyak nyamuk. Sementara suami dia nolak bantuan keuangan dari ortunya dia. Di kost, dia bilang ke gue:

"Gimana kalo gue ntar nggak bisa punya mobil? Gimana kalo gue ntar nggak bisa beli rumah?"

Kadang dunia luar membuat kita gentar dan takut untuk menyadari bahwa kita memang manusia biasa. Nggak semua bisa kita dapatkan.

Hari ini, temen gue udah bahagia dengan suami dan anaknya. Hidup nggak seserem yang dia bayangkan.

Gue, sempet ada cita-cita hidup di kota besar macem New York ato minimal Singapore. Wajar lah ya, cita-cita manusia umur 20 an. Hidup cuma sekali. Bebas aja menginginkan sesuatu.

Tapi belakangan, gue udah bahagia-bahagia aja hidup dengan segala macam kecerobohan dan kekurangan gue.

Kita semua humanbeing 😆 Yha gue percaya manusia ada levelnya. Dalam artian orang kayak gw ya ga bisa disejajarin sama engineer yang pengalamannya banyak banget di Silicon Valley. Tapi toh, setiap tempat ada bahagia dan tanggung jawabnya masing-masing.

Gue dasarnya cuek. Tapi ada masanya juga gue insecure karena ngerasa bodoh. Sekarang? Nggak masalah kalo emang nggak pinter. Di bumi yang berantakan ini, orang bodoh pun masih bermanfaat 😃 Sekedar nggak buang sampah sembarangan aja udah bagus. Ada banyak ladang amal di muka bumi. Kita yang kadang mikirnya kejauhan Belum pernah melakukan hal sederhana tapi udah merasa hidup tidak berguna.

Dulu, pas di Singapore, gue membayangkan bahwa gue bakal sering mengunjungi Orchard Road, Museum atau Universal Studio. Tapi yang paling sering gue lakuin malah menyepi dan membaca buku.

Kemewahan itu benar-benar kebutuhan tersier. Kadang apa yang di kepala kita justeru bukan sesuatu yang benar-benar kita inginkan. Kalau kita tidak berusaha hidup dengan tenang, kita akan sibuk dengan distraksi.

Yang gue takutkan hari ini justeru bukan menjadi manusia biasa. Gue lebih takut kalau hari-hari gue habis untuk mengejar sesuatu yang sebenernya nggak pernah gue butuhkan sampai jiwa gue harus terus menerus kehausan.

Bisa makan makanan hangat pas lagi hujan aja udah cukup. Berpikirlah dengan sederhana. Bersungguh-sungguh sama apa yang kita kerjakan biar kelak nggak ada yang kita sesali. Hiduplah dengan baik Dea, semoga berakhir dengan baik juga ☺

More Posts from Drinkwatersoon and Others

4 years ago

Renungan Pribadi Soal Takwa

Disclaimer: ini bukan tulisan edukasi tentang konsep takwa. Ini sepenuhnya refleksi pribadi saya. Tidak disarankan untuk menjadikannya referensi. Mohon diproses dengan pikiran sendiri, tidak ditelan bulat-bulat. Jika tergelitik, silakan lakukan penelitian dan perenungan sendiri.

* * *

Pasti kita udah sering denger terminologi “takwa”.

Kalau ditanya apa itu takwa, kebanyakan orang akan menjawab: “Menaati segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya.”

Saya ngga pernah puas dengan definisi itu. Maaf ya, izinkan saya jujur secara brutal, definisi itu normatif dan ngga inspiring. Ngga menggugah selera untuk bersemangat mendapatkannya. (Pahami bahwa saya bukan bilang takwa itu ngga menarik, tapi pemaknaan/penafsiran kita atas konsep takwa yang belum memuaskan).

Iya, menurut saya, kalau sesuatu itu penting menurut sunnatullah (atau hukum alam, versi bahasa universalnya), maka secara alamiah pasti kita akan tertarik ke arah sana. Maka, saya curiga, jangan-jangan ada definisi yang lebih dalam, lebih menggugah, lebih membuka kesadaran daripada yang diajarkan di sekolah-sekolah.

Misalnya, siapa sih orang waras, berakal yang dalam hidupnya ngga pernah bertanya “Kenapa aku ada?”, “Untuk apa aku ada?”, “Apa yang penciptaku inginkan dengan menciptakan aku ke alam ini?”. Saya percaya ini pertanyaan yang universal, yang kalaupun ngga diajarkan di sekolah, secara alamiah kita akan mempertanyakan ini, cepat atau lambat.

Pertanyaan-pertanyaan itu penting. Mereka akan mendorong kita mencari Tuhan, memahami diri kita, mencari petunjuk dari Sang Pencipta–yang semua jawabannya sudah dipersiapkan oleh Allah untuk kita temukan. Karena itu, Allah sudah tanamkan stimulusnya berupa rasa penasaran yang instingtif. Kita tertarik untuk mengenali pencipta kita secara alamiah.

Nah, takwa itu disebutkan di berbagai ayat Al-Quran, menjadi tujuan dari berbagai perintah–yang salah satunya puasa di bulan Ramadhan, maka pastinya penting. Kalau penting, pastinya insting alamiah kita akan bereaksi secara positif (tergugah, terinspirasi) jika kita memahaminya dengan cara yang seharusnya.

Temuan Saya Akan Makna Takwa

Singkat cerita, saya menemukan definisi takwa yang memuaskan bagi hati saya. Saya menemukannya dalam tafsir Al-Quran “The Message of the Quran” karya Muhammad Asad. Definisinya:

Kesadaran akan kemahahadiran-Nya dan keinginan seseorang untuk membentuk eksistensinya berdasarkan kesadaran ini.

Atau sederhananya, takwa adalah “kesadaran akan hadirnya Allah”.

Buat saya, definisi ini lebih memuaskan daripada yang selama ini saya terima. Coba kita tempatkan kedua definisi takwa dalam konteks perintah puasa Ramadhan.

Dalam definisi takwa pertama, kita diwajibkan berpuasa dengan tujuan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Dalam definisi takwa kedua, kita diwajibkan berpuasa dengan tujuan agar kita selalu sadar akan kehadiran Allah.

Kita tempatkan juga kedua definisi takwa itu dalam konteks ayat permulaan Al-Baqarah.

Dalam definisi pertama, Al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, yang menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan.

Dalam definisi kedua, Al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang sadar akan kehadiran Allah. Yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, yang menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan.

Gimana?

Apa lebih bisa dipahami? Apa lebih membuka kesadaran? Apa lebih menggugah? Kalau buat saya, iya banget.

Contoh Implementasi Pemaknaan Takwa

Ketika berpuasa, kita bisa aja minum atau ngemil di siang hari, selama ngga ada manusia yang liat. Tapi yang menahan diri kita apa? Kesadaran akan hadirnya Allah, yang mungkin ngga begitu kita ingat kalau kita ngga puasa.

Ketika berbuka, kita seneng banget tuh, kita berdoa sebelum berbuka, “Ya Allah, terimalah puasaku dan segala amal ibadahku hari ini”. Lagi-lagi, kita distimulasi untuk menghadirkan kesadaran bahwa apa yang kita lakukan ini disaksikan oleh Allah.

Dari situ, sebenarnya kita bisa lihat bahwa menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya (khususnya shaum Ramadhan) adalah stimulan untuk membangun kesadaran akan kehadiran Allah.

Dengan syarat, ketaatan dalam perintah dan larangan-Nya dilakukan dengan benar ya: kalau shalat khusyu’, kalau puasa ikhlas (mindful, aware, niat dari dalam hati), kalau sedekah bukan untuk ngebuang recehan.

Sebaliknya, kesadaran akan kehadiran Allah juga akan memperkuat kemampuan seseorang untuk menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (”Oke, mau menghadap Allah nih, masa aku shalat pake baju bekas bobo?”). Jadi, saya pikir ini seperti continuous feedback loop.

Tips Mengasah Kesadaran Akan Kehadiran Allah

Oke, meskipun ini perenungan pribadi, karena ini dipublikasikan maka saya tetap harus bertanggung jawab menutupnya dengan baik.

“Mengasah kesadaran akan kehadiran Allah” adalah closing yang berat, tapi paling engga saya bisa bagikan beberapa usaha saya untuk melatihnya.

Pertama, bangun mental model hubungan antara kita dan Allah yang lebih personal. Alih-alih berpikir bahwa kita cuma satu makhluk yang ngga signifikan dan mungkin ngga Allah pedulikan karena Dia “sibuk” dengan alam semesta dan manusia lain yang istimewa, ingat bahwa Allah juga Maha Dekat, Maha Tahu, Maha Mendengar, Maha Menyayangi, Maha Memperhatikan sehingga kamu bisa berkomunikasi secara personal dengan Allah.

Dia tidak seperti manusia yang kalau banyak kerjaan pusing dan skip, Dia menunggu kamu untuk datang kepada-Nya. Berkomunikasi, berterima kasih, meminta maaf, berharap, menangis.

Ingat juga bahwa Dia available setiap waktu, ngga cuma di waktu shalat–misalnya. Lagi kerja, lagi ngasuh anak, lagi beberes rumah; lagi senang, lagi marah, lagi sedih; kamu bisa berkomunikasi dengan Allah tentang hal seremeh apapun.

Kedua, pahami bacaan dan doa-doa dalam ibadah. Iya, misalnya bacaan shalat, coba dipahami. Caranya jangan cuma baca artinya secara keseluruhan, tapi pelajari kata per kata.

“Rabbi”–wahai Tuhanku, “ighfirli”–ampuni dosaku, “warhamni”–sayangi aku, “wajburni”–cukupilah aku, “warfa’ni”–tinggikan derajatku, “warzuqni”–berilah aku rezeki, “wahdini”–berilah aku petunjuk, “wa’afini”–sehatkan aku, “wa’fu’anni”–maafkanlah aku.

Bisa pelajari juga akar katanya, misal “ighfirli” dari kata “ghafara”, yang artinya “mengampuni”, asal maknanya “menutup”. Wah ini bisa didalami lebih jauh lagi, silakan cari sendiri ya.

Sedikit belajar Bahasa Arab, biar setiap kita mengucapkan doa dalam shalat, hati kita tahu betul kita sedang berkomunikasi apa dengan Allah.  Biar setiap beristighfar, bertasbih, bertahmid, hati kita benar-benar mean it.

Ketiga, sering-sering mikirin what this life is all about. Bayangin setelah membaca ini kamu terkena serangan jantung lalu meninggal, kamu ngerasa siap apa engga? Kalau engga, kenapa? Karena ngga ada amal yang bisa dibanggakan? Kalau gitu itu PR kamu, segera bikin amal yang bisa kamu banggakan saat dihisab nanti.

Atau karena banyak dosa? PR kamu adalah taubat + mengubur dosa-dosa dengan amal baik yang banyak.

Kalau ingat bahwa kita belum siap dihitung amal dan dosanya di hadapan Allah, kita jadi bisa melihat apakah karir, bisnis, investasi yang kita upayakan itu adalah sarana mempersiapkan diri atau menjadi distraksi dari apa yang benar-benar penting.

Coba bikin daftar yang harus kamu siapkan agar jika suatu hari kamu terbaring di rumah sakit, sadar ga lama lagi kamu akan mati, hati kamu ngerasa tenang dan siap menghadap Allah, seperti yang dideskripsikan di Al-Fajr:

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.”

Misalnya, jika profil kamu adalah seorang ayah dan suami:

1. Sedekah rutin untuk anak yatim (misalnya ini amal andalan kamu) 2. Istri dan anak yang siap ditinggalkan secara mental dan bertekad untuk menyusul saya di surga (melanjutkan berbagai amal sholeh sepeninggal kamu) 3. Rumah untuk anak dan istri biar mereka punya tempat bernaung 4. Passive income untuk menafkahi keluarga meski saya ngga ada, biar mereka ngga susah dan menyusahkan orang lain (3 dan 4 sekilas materialistis, tapi tujuannya bernilai amal sholeh)

Itu daftar simplistik dan contoh aja.

Poinnya adalah sering-sering melatih diri kita mengingat apa yang paling esensial dalam hidup (yaitu siap ketika sudah saatnya kita menghadap Allah) dan mengkalibrasi terus menerus kesibukan kita supaya selalu dalam kerangka membuat Allah ridha sama kita.

So, mari kita membangun, mengasah, dan menjaga kesadaran kita akan ke-Maha-Hadiran Allah.

Wallahu’alam.

3 years ago
Aku Kuat Aku Kuat. 😥😥😂 Tanggal Segini Gaji Belum Cair, Yuk Bisa Yuk

Aku kuat aku kuat. 😥😥😂 tanggal segini gaji belum cair, yuk bisa yuk

1 year ago
اللهم لا تجعل رمضان يمر كالريح. قُدِّر لنا التطهير، غيّرنا

اللهم لا تجعل رمضان يمر كالريح. قُدِّر لنا التطهير، غيّرنا للأفضل، اغفر لنا ذنوبنا، وقربنا إليك

𝘠𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘢𝘩, 𝘥𝘰𝘯’𝘵 𝘭𝘦𝘵 𝘙𝘢𝘮𝘢𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘴𝘴 𝘭𝘪𝘬𝘦 𝘢 𝘸𝘪𝘯𝘥. 𝘗𝘶𝘳𝘪𝘧𝘺 𝘶𝘴, 𝘤𝘩𝘢𝘯𝘨𝘦 𝘶𝘴 𝘧𝘰𝘳 𝘵𝘩𝘦 𝘣𝘦𝘵𝘵𝘦𝘳, 𝘧𝘰𝘳𝘨𝘪𝘷𝘦 𝘶𝘴 𝘧𝘰𝘳 𝘰𝘶𝘳 𝘴𝘪𝘯𝘴 𝘢𝘯𝘥 𝘣𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘶𝘴 𝘤𝘭𝘰𝘴𝘦𝘳 𝘵𝘰 𝘠𝘰𝘶.

3 years ago

dear aku, tidak apa-apa. kamu kuat menahannya. tapi jika ingin menangis, menangislah sekarang. mumpung belum ada yang melihat.

2 years ago

Alhamdulillah bukos mau tanggung jawab, dilapin lah bekas pipisnya si ucing.

sayangnya bukos ngelap pakai kain yg dibasahi air biasa ajaa, gak pakai sabun atau detergent.

sama aku dilap ulang, disemprotin segala macam pewangi dan parfum yang kupunya :(((

tapi tetep masih ada ajaa baunya huhuhu

4 years ago

Realistis Aja

Dunia ga peduli apakah kamu seorang manager yang susah untuk constantly reading articles atau sering ikut meetup karena ngasuh anak di rumah. Atau apakah kamu seorang mahasiswa yang gabisa ke perpustakaan just for the sake of seeking knowledge karena menanggung kehidupan sekian orang adik. Atau apakah kamu seorang wanita karir yang cari nafkah sekaligus urusin rumah sementara suaminya gabut.

Yang dunia pedulikan itu hasil, output, sesuatu yang keliatan. Sorry this is harsh, but empathy-thingy itu kemewahan. You can’t expect the world to listen to your story and menye-menye.

You know what to do in this condition?

Firstly, communicate, talk, pray, to God, “Dear God, this is hard for me. Aku ingin mengeluh, tapi aku tau Engkau sedang melihat bagaimana aku melalui ini. Maka catatlah kesabaranku ini sebagai pahala yang banyak. Jadikan ini keistimewaanku dibanding makhluk-Mu yang lain.”

Secondly, stop caring about what people would think about you. Just do your best to tackle this and that, finish this and that, but shut your inner voices yang bilang, “Wah nanti aku dinilai ga perform”, “Wah nanti aku keliatan bodoh”, etc. Be a bodoamat person selama kamu udah lakuin yang terbaik yang kamu bisa. Biarkan hatimu bertawakkal–”I’ve done my very best, so whatever will be, will be.”

Thirdly, just keep moving forward, don’t look back, you can slow down but don’t stop, because hardship won’t last forever. At some point things will get easier. If not, then you haven’t pass through the storm, maybe you haven’t faced the center of the storm–brace yourself, but after that things will get better. Remember Dory’s song, “Just keep swimming.. Just keep swimming”

Good luck!

Butuh meluapkan kisahmu? Kirim ke https://yasirmukhtar.tumblr.com/submit.

4 years ago

“Tidak menjadi apapun juga tidak masalah. Tidak dikenal orang juga tidak masalah. Tidak diakui keberadaannya juga tidak masalah. Tidak dihormati juga tidak masalah. Justru bisa bersembunyi dari perhatian banyak orang malah lebih leluasa dan santai”

— Gus Baha

11 months ago

Yaa Rabb, jemputlah aku disaat aku dalam keadaan mencintaimu sedalam-dalamnya..

3 years ago
BERAPA UMURMU?

BERAPA UMURMU?

SUDAH 50 TAHUN?

"Allah tidak lagi memberi alasan bagi siapa yang telah dipanjangkan umurnya hingga 50 tahun."

(Hadits Riwayat Bukhari)

Al-Khattabi berkata:

"Maknanya, orang yang Allah panjangkan umurnya hingga 50 tahun, tidak diterima lagi keuzuran/alasan, karena usia 50 tahun merupakan usia yang dekat dengan kematian.

Maka inilah kesempatan untuk memperbanyak taubat, beribadah dengan khusyuk, dan bersiap-siap bertemu Allah."

(Tafsir al-Qurthubi)

Fudhail bin Iyadh berkata kepada seseorang yang telah mencapai umur 50 tahun,

Nasihat Fudhail kepadanya:

"Berarti sudah 50 tahun kamu berjalan menuju Tuhanmu, sekarang hampir sampai... Lakukan yang terbaik pada sisa usia senja-mu, lalu akan diampuni dosa-dosamu yang lalu. Tapi jika engkau masih berbuat dosa di usia senjamu, kamu pasti dihukum akibat dosa masa lalu dan masa kini sekaligus..!"

Maka para alim ulama memberi nasehat cara menjalani umur yang sudah mencapai 50 tahun:

1️⃣ Jangan berlebihan berhias, bersolek, dan berpakaian.

2️⃣ Jangan berlebihan makan, minum, dan berbelanja barang yang kurang diperlukan untuk mendukung amal shalih.

3️⃣ Jangan berkawan dengan orang yang tidak menambah iman, ilmu, dan amal.

4️⃣ Jangan gelisah, berkeluh kesah dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalu penuhi diri dengan rasa sabar dan bersyukur.

5️⃣ Perbanyak do'a mengharap keridha-an Allah agar Husnul Khatimah dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah.

6️⃣ Tambahkan ilmu agama, perbanyak mengingat kematian, dan bersiap menghadapinya.

7️⃣ Siapkan wasiat dan lakukan pembahagian harta.

8️⃣ Kerapkan menjalin silaturrahim dan merapatkan hubungan yang renggang sebelumnya.

9️⃣ Minta maaf dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah didzalimi.

1️⃣0️⃣ Tingkatkan amal shalih terutama amal jariah yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah kita mati.

1️⃣1️⃣ Maafkan kesalahan orang kepada kita walau seberat apapun kesalahan itu.

1️⃣2️⃣ Bereskan segala hutang yang ada dan jangan buat hutang baru walaupun untuk menolong orang lain.

1️⃣3️⃣ Berhentilah dari semua maksiat !!!

mata, berhentilah memandang yang tidak halal bagimu.

tangan, berhentilah dari meraih yang bukan hak mu.

mulut berhentilah makan yang tidak baik dan yang tidak halal bagimu, berhentilah dari ghibah, fitnah, dan berhentilah menyakiti hati orang lain.

telinga berhentilah mendengar hal-hal haram dan tak bermanfaat.

1️⃣4️⃣ Berbaik sangka lah kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa.

1️⃣5️⃣ Penuhi terus hati dan lisan kita dengan istighfar & taubat untuk diri sendiri, orang tua, dan semua orang beriman, di setiap saat, waktu dan keadaan.

Semoga bermanfaat bagi kita semua, walaupun Anda belum 50 tahun, karena...

KEMATIAN TIDAK MENGENAL UMUR.

~•~

#GrupWAahlussunnah

  • bukupena
    bukupena liked this · 3 years ago
  • mymoonafiction
    mymoonafiction liked this · 3 years ago
  • yustrialubna
    yustrialubna liked this · 3 years ago
  • gheal
    gheal liked this · 3 years ago
  • sebaris-nama
    sebaris-nama liked this · 3 years ago
  • ajeournal
    ajeournal liked this · 3 years ago
  • syaifulakhyar
    syaifulakhyar liked this · 3 years ago
  • rizkiwwwwr
    rizkiwwwwr liked this · 3 years ago
  • finajulv
    finajulv reblogged this · 3 years ago
  • hello-sssalim
    hello-sssalim liked this · 4 years ago
  • paysword
    paysword liked this · 4 years ago
  • dandelionsenjaa
    dandelionsenjaa liked this · 4 years ago
  • hermawan29
    hermawan29 liked this · 4 years ago
  • atikuchan
    atikuchan liked this · 4 years ago
  • anomalitera
    anomalitera liked this · 4 years ago
  • duhaicahaya
    duhaicahaya liked this · 4 years ago
  • butiranrasa
    butiranrasa liked this · 4 years ago
  • coretankecil
    coretankecil liked this · 4 years ago
  • rezticia
    rezticia liked this · 4 years ago
  • wedangrondehangat
    wedangrondehangat liked this · 4 years ago
  • ruang-angkasa
    ruang-angkasa reblogged this · 4 years ago
  • dhiraksara
    dhiraksara liked this · 4 years ago
  • squirreils
    squirreils liked this · 4 years ago
  • crazyminds-stuff
    crazyminds-stuff reblogged this · 4 years ago
  • nnkkwu
    nnkkwu liked this · 4 years ago
  • puanaksaraa
    puanaksaraa liked this · 4 years ago
  • dilaamaulana
    dilaamaulana liked this · 4 years ago
  • gilangwahyurajabi
    gilangwahyurajabi reblogged this · 4 years ago
  • gilangwahyurajabi
    gilangwahyurajabi liked this · 4 years ago
  • darkbluebabygirl
    darkbluebabygirl liked this · 4 years ago
  • medinah97
    medinah97 reblogged this · 4 years ago
  • medinah97
    medinah97 liked this · 4 years ago
  • takeaphotograph
    takeaphotograph liked this · 4 years ago
  • radilla28
    radilla28 reblogged this · 4 years ago
  • sasciamanda
    sasciamanda reblogged this · 4 years ago
  • spaylater
    spaylater liked this · 4 years ago
  • langitttawaaannn
    langitttawaaannn reblogged this · 4 years ago
  • langitttawaaannn
    langitttawaaannn liked this · 4 years ago
  • milleniaaa
    milleniaaa liked this · 4 years ago
  • sisterofelephant
    sisterofelephant liked this · 4 years ago
  • kelipbintang
    kelipbintang liked this · 4 years ago
  • iradatira
    iradatira liked this · 4 years ago
  • ytellingsmtg
    ytellingsmtg liked this · 4 years ago
drinkwatersoon - Jarang Mampir
Jarang Mampir

less is more

209 posts

Explore Tumblr Blog
Search Through Tumblr Tags