Harga Diri: Kamu suka sama dia?
Aku: Suka. Banget.
Harga Diri: Lalu, kenapa kamu nggak menunjukkan sama dia bahwa kamu suka?
Aku: Kan udah?
Harga Diri: Itu belum cukup. Kamu belum pernah ngomongin perasaan kamu yang sebenarnya ke dia kan?
Aku: Duh! Aku kan perempuan!
Harga Diri: Terus kenapa?
Aku: Perempuan itu nggak boleh nembak duluan kan?
Harga Diri: Siapa yang nyuruh kamu nembak?
Aku: Jadi gimana dong caranya supaya dia tau perasaanku?
Harga Diri: Bilang bahwa kamu kangen. Bilang bahwa kamu senang ketika bersama dia.
Aku: Tapi aku malu...
Harga Diri: Berarti kamu belum terlalu suka sama dia!
Aku: Aku suka banget sama dia!
Harga Diri: Terus, apa yang menahan kamu untuk nggak ngomong soal perasaan ke dia?
Aku: KAMU!
Harga Diri: Aku? Kenapa aku? Kamu jangan mikirin aku kalau kamu benar-benar suka sama dia.
Aku: Nggak apa-apa memangnya? Kamu nggak keberatan?
Harga Diri: Ya nggaklah! Toh kalian sama-sama belum punya pacar. Toh kamu dikenal sebagai perempuan baik-baik, dan dia juga sepertinya orang baik. Nggak ada salahnya kan, ketika dua orang yang masih sendiri saling suka?
Aku: Iya sih...
Harga Diri: Lain kasusnya, kalau dia atau kamu sudah berpasangan. Atau, kamu hanya kepengin sesuatu yang lain dari dia. Atau, dia hanya kamu jadikan cadangan. Itu baru salah.
Aku: Jadi nggak apa-apa nih, kalau aku bilang kangen sama dia?
Harga Diri: Nggak apa-apa banget! Malah bagus kan?
Aku: Gimana kalau dia jadi merasa terganggu setelahnya dan nggak nyaman?
Harga Diri: Aku percaya dia nggak begitu. Setidaknya, dia jadi bisa mengambil sikap. Juga kamu.
Aku: Aku nggak siap kalau gara-gara ngomongin perasaanku dia jadi menjauh.
Harga Diri: Ya nggak apa-apa juga kan? Kamu jadi nggak membuang-buang waktu.
Aku: Iya juga sih...
Harga Diri: BTW, lain kali jangan nyalahin aku lagi ya!
Aku: Hehe. Nggak kok. Kamu itu penting buat aku, makanya aku memperhitungkan kamu, Harga Diri :)
Harga Diri: Terima kasih untuk itu, tapi ada kalanya kamu nggak usah memusingkan aku, ada kalanya kamu jangan menilai aku terlalu tinggi.
Aku: Baiklah. Terima kasih untuk masukannya, Harga Diri. Tapi kamu yakin dia nggak akan keberatan dengan perasaanku?
Harga Diri: Wah, itu sih bukan urusanku lagi. Kamu harusnya menanyakan hal ini kepada saudaraku, Percaya Diri. Bukannya dia seharusnya ada di dalam dirimu ya?