Drinkwatersoon - Jarang Mampir

drinkwatersoon - Jarang Mampir
drinkwatersoon - Jarang Mampir
drinkwatersoon - Jarang Mampir
drinkwatersoon - Jarang Mampir

More Posts from Drinkwatersoon and Others

2 years ago

Gak mau lagi main gak jelas sendirian. plis atuhlah, udah dua kali kayak gini.

pulang-pulang langsung muncul vertigo. Tapi masih bersyukur karena kerasanya cuma dikiiiit bgt

trus suara udah mulai beda, pas aku batuk aku langsung notice apakah ini bibit-bibit influenza. padahal aku cuma batuk sekali doang tapi kenapa kepikirannya sampai over gini ya.

Aku punya trauma dengan influenza berkepanjangan bulan lalu, hampir 4 minggu lebih :((

Aku langsung cek n ricek pola makan, iya lagi kacau huhu. Soalnya asupan buah lagi kurang, sahur kalau gak air putih ya cuma mi instan, semager itu saya menyiapkan sahur saya sendiri bisa bisanyaaa yaAllaaah. Makan agak bener pas berbuka aja, itupun lautan minyak :)) karena di sini orang-orang pada doyan berbuka dengan gorengan, ikutan lah saya huhu.

Tapi gak boleh banyak overthinking, jangan ya. makin drop kalau khawatir berlebih. Lebih suka mengalihkan pikiran dengan hal-hal lucu udah kayak gini.

Ya Allaah jagalah hamba

3 years ago

Makasih teh Roem

Teh Roem, makasih yaa udah mau temenan sama aku. Dimanapun, aku selalu merasa dikucilkan oleh orang-orang. Rasanya gak ada yang mau temenan sama aku. Dianggap tidak ada sudah biasa dan aku gak ekspektasi banyak untuk hal pertemanan.

Kadang aku iri sama teteh, semua orang sayang dan peduli sama teteh. Kenapa ya aku gak bisa kayak teteh ? Hmm tapi teteh emang baik banget sih, gak heran orang-orang look feel comfort with you teh.

Tapi seperti yang kubilang diawal, aku gak ekspektasi bisa punya banyak temen. Karena dari dulu aku gak bisa bergaul sama banyak orang, aku minder karena orang-orang terlihat menjauh dariku.

Teh Roem yang pertama kali menyapa disaat aku gak tau dan gak kenal siapa-siapa, yang selalu gak enakan kalau gak sempet ngambilin makan siang dan makan bareng ( padahal mah gak apa-apa, gak harus setiap saat makan bareng hehe ), teh Roem yang selalu nge-WA " teteh wfh ?" Kalau misalkan aku belum terlihat di ruangan.

Teh, you always support me. You know my worth and always bring positive vibes on me. Hal-hal yang orang lain gak pernah lihat di aku, bisa teteh lihat dan apresiasi.

Teh, makasih sekali lagi 🥺

Teteh bebas mau temenan sama siapa aja, dan aku gak akan ekspektasi apapun dari teteh. Aku gak bisa iri kalau teteh punya banyak orang yang mau temenan dan sayang sama teteh, karena teteh orang baik !

Aku sedih lho teh nulis ini, sedih karena terharu gitu.

Baarakallahu fiik teh, semoga pertemanan kita sampai jannahnya.

Aamiin.

4 years ago

Ku simpan sebagai pengingat (1)

Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)

3 years ago

suatu hari di angkot warna biru.

"teh, kalau aku tahu training kita gak sepenting itu, aku kayaknya milih gak hadir wkwkwk, aku pengen memanfaatkan waktu bersama keluarga sebelum aku berangkat"

"iya juga sih teh, kalau aku tau, sama. aku juga gak harus bolak balik Bandung-Sumedang pakai travel tiap hari. capek banget pas masa training. tapi aku gak yakin kita bakal sedekat ini kalau dulu gak ketemu pas masa training"

me : iya juga ya teh :))

makasih teh Roem, untuk kebaikan-kebaikannya.

btw teh Roem semester ini bakal resign (dengan izin Allah). sedih bgt. rasanya bakal gak punya siapa siapa lagi di lingkungan sekolah.

tapi itulah hidup. pertemuan dan perpisahan saling mengikat.

semangat ya aku.

sukses dimanapun teh Roem ☺️

Makasih teh Roem

Teh Roem, makasih yaa udah mau temenan sama aku. Dimanapun, aku selalu merasa dikucilkan oleh orang-orang. Rasanya gak ada yang mau temenan sama aku. Dianggap tidak ada sudah biasa dan aku gak ekspektasi banyak untuk hal pertemanan.

Kadang aku iri sama teteh, semua orang sayang dan peduli sama teteh. Kenapa ya aku gak bisa kayak teteh ? Hmm tapi teteh emang baik banget sih, gak heran orang-orang look feel comfort with you teh.

Tapi seperti yang kubilang diawal, aku gak ekspektasi bisa punya banyak temen. Karena dari dulu aku gak bisa bergaul sama banyak orang, aku minder karena orang-orang terlihat menjauh dariku.

Teh Roem yang pertama kali menyapa disaat aku gak tau dan gak kenal siapa-siapa, yang selalu gak enakan kalau gak sempet ngambilin makan siang dan makan bareng ( padahal mah gak apa-apa, gak harus setiap saat makan bareng hehe ), teh Roem yang selalu nge-WA " teteh wfh ?" Kalau misalkan aku belum terlihat di ruangan.

Teh, you always support me. You know my worth and always bring positive vibes on me. Hal-hal yang orang lain gak pernah lihat di aku, bisa teteh lihat dan apresiasi.

Teh, makasih sekali lagi 🥺

Teteh bebas mau temenan sama siapa aja, dan aku gak akan ekspektasi apapun dari teteh. Aku gak bisa iri kalau teteh punya banyak orang yang mau temenan dan sayang sama teteh, karena teteh orang baik !

Aku sedih lho teh nulis ini, sedih karena terharu gitu.

Baarakallahu fiik teh, semoga pertemanan kita sampai jannahnya.

Aamiin.

3 years ago
Yuk Nangesss Yuuuk :)))

yuk nangesss yuuuk :)))

masuk grup ini berasa ditampar tampar hiksss. akutu gak ada apa-apanya dibanding mereka semua yang maasya Allaah sudah luar biasa sekali ilmu dan kemampuan bahasa Arabnya ;)).

malu banget jadi member yang gak tau dan gak bisa apa-apa. Aku hanya jarum pentul diantara tumpukan jerami alias gak keliatan. dari segi wawasan keislmana, kemampuan nahwu, shorof, dan lain-lain bener-bener gak layak saaay.

😭😭 pengen balik kanan, tapi gak mau nyerah giti aja.

oke bismillah, mari belajar tekun. kamu pasti bisa mengejar ketertinggalan diriku sayang :))

jadi terpecut dan semangat lagi untuk menuntut ilmu. selama ini aku kemana aja ? kenapa gak sadar diri kalau akutu miskin ilmu.

oke, gak ada kata terlambat untuk belajar...bangkit yaaaaa

4 years ago

Halo, Kak Dea! Aku suka banget baca tulisan2 Kak Dea dan sudut pandang kakak, sampe nyalain notif spy bisa langsung baca tiap kali Kak Dea posting tulisan baru hehe Kalau berkenan dijawab sih kak, mau berbagi gimana Kak Dea menghadapi life quarter crisis tidak? Me feeling happy finally bisa menyapa meski lwt anonim dan brtanya spt ini hehe Semoga hari kakak menyenangkan dan sllu sehat ya Kak De! Terima kasih!

Ah thanks :D

Makasih ya doanya.

Sebenernya, krisis dalam kehidupan kita itu banyak. Cuman mungkin yang banyak dibicarakan orang tuh Quarter Life Crisis. Mungkin karena di fase ini, sebagian besar orang mulai menghadapi hal berat dalam hidupnya. Meskipun banyak juga yang udah hidup dengan berat di usia belasan.

Bagaimana saya menghadapi Quarter Life Krisis?

Saya mengidentifikasi problem di Quarter Life Krisis saya antara lain:

1. Keputusan dalam berkarir

Saya tipe orang yang suka membuka banyak opsi. Tidak segera mengerucut ke satu pilihan sebelum benar-benar terdesak. Selama ini, saya jadi dosen sekaligus kerja freelance dan agak serabutan. Apapun yang penting halal dan menghasilkan uang, saya kerjakan wkwk.

Tapi, ketika usia kita bertambah, kita akan menyadari bahwa akan ada banyak hal di luar pekerjaan yang harus kita perhatikan. Di quarter life crisis, kamu harus figuring out karir kamu akan berjalan ke arah mana biar kamu bisa membangun skill set untuk menapaki jenjang karir selangkah demi selangkah. Fokus. Kita nggak selamanya punya waktu mengeksplore banyak hal. Kelak, kita pasti disibukkan dengan hal lain. Jangan terkecoh ke achievement orang lain atau merasa sedih karena achievement kamu rendah.

Achievement itu hanya perkara waktu kalau kamu istiqomah. Kita kadang menganggap achievement sebagai trophy. Saya sendiri pelan-pelan merubah pandangan. Achievement seharusnya jadi peta yang menunjukkan kita harus berjalan ke arah mana. Bekerja tanpa mentargetkan achievement yang dituju akan membuat kita terbang kemana-mana. Tidak fokus. Andaikan achievement yang kita inginkan nggak tercapai, yang kita lakukan adalah mengevaluasi skill mana yang kurang, ataukah kita perlu merubah target dan seterusnya. 

Dalam hal ini, kenali dirimu dengan baik. Jangan melihat orang lain. Kalau kamu melihat orang lain, don’t see what they have. See what they do. Saya sendiri, belakangan jadi punya role model. 

Dalam urusan penelitian, saya melihat topik-topik penelitian profesor dari NYU karena penelitian tentang game banyak dibuat di sana. Sementara dalam berkarya, saya selalu melihat Mbak Puty Puar sama Pak Pinot Ichwandardi. Saya memang bukan ilustrator. Tapi vibe positif dari mbak Puty dan Pak Pinot sekeluarga semacam nular dan bisa bikin saya happy lagi.

2. Pernikahan

Sebenernya di inbox saya beberapa kali ada pertanyaan gimana biar ga panik nungguin jodoh. Kenapa kok jodoh datangnya lama. Saya udah agak bosen dengan topik ini. Tapi jadinya saya bahas semoga ada yang baca dan nggak nanya lagi.

Semua hal yang terjadi di dunia ini sudah dihitung sebaik-baiknya sama Allah. Kamu mau merengek, ngeluh, nanya seribu kalipun nggak akan berubah. Yang harus kamu lakukan ya tenangkan diri, tenangkan orang tua kita dan tetap jalani hidup dengan baik.

Tiap bicara tentang pernikahan, teman saya di usia 23 banyak bicara tentang kebahagiaan. Umur 25 mulai banyak yang bicara tentang baby blues sydrome dan siklus hidup yang banyak berubah. Selagi kamu masih sendiri, belajarlah hidup dengan baik dan minimalkan segala hal yang tidak perlu. Belajar berempati dengan masalah orang lain. Mungkin itu juga akan melembutkan hati kita sehingga kita bisa memahami bahwa tidak ada takdir yang buruk. Semua sudah dihitung dan setiap kesabaran selalu diganti dengan pahala yang baik.

3. Finansial

Di usia Quarter Life, kita umumnya udah memegang uang sendiri. Akan ada banyak tawaran kosmetik, baju, mobil, tanah, rumah dan seterusnya. Kalaupun kita nggak ditawari, kita bakal menyaksikan teman kita beli rumah baru, beli mobil baru dan seterusnya.

Dalam hal ini, saya sangat terbantu dengan gaya hidup minimalis. Minimalis mengajarkan kita untuk mengenali diri kita dengan baik berikut kebutuhan-kebutuhannya. Kalau kamu cewek, kamu mungkin perlu define style baju, make up dan skincare kamu. Ini bakal ngebantu kamu banget. Soalnya tiap ada barang baru di IG, sekalipun itu lucu, tiap kita mau nyoba, akan ada dua penolakan dalam hati:

“Oh ini nggak match sama style saya“

kalaupun dia match, masih ada penolakan:

“Oh warna kayak gini sudah ada di lemari“

Saya sendiri selama beberapa tahun ini jarang belanja baju. Saya sudah terbiasa dengan style yang basic banget. Enggak aneh-aneh. Jadi kalo ngelihat baju baru, udah ga yang se-excited dulu.

Saya masih excited sama make up dan skincare. Tapi belakangan, saya sudah cukup nemu style yang cocok. Makanya udah nggak nyobain lagi.

Intinya sih, pas kamu ngadepin Quarter Life Crisis, sudahi segala pikiran yang tidak perlu. Berusahalah menyederhanakan banyak hal. Akan lebih baik kalau kita mengenali diri kita dengan baik sehingga kita tidak mudah terbawa arus. 

Dunia ini ramai dan akan selalu ramai. Pikiran kitalah yang bisa mereduksi noise.

Semangat :)

2 years ago

Bandung, 30 Mei 2023

Bertemu lagi dengan 30 Mei, rasanya haru.

2 years ago

RWC #1 What are some of the challenges you face during fasting month and how do you overcome them?

Baiklah, aku memutuskan untuk mengikuti challenge ini agar aku lebih mindful dalam menjalankan ibadah ramadan kali ini. Kupikir dengan menulis seperti ini aku bisa mengidentifikasi dan menggali lebih dalam lagi, sebenarnya perspektifku tentang ramadan itu bagaimana? apa yang kurasakan? dan apa yang aku mau dari ibadah ramadan kali ini?

jujur, semakin tahun berganti, semakin semarak ramadan itu kian meredup untukku.

Aku masih ingat, saat aku SD, tiga bulan sebelum ramadan datang saja hawa-hawa kegembiraan ramadan sudah mulai terasa, ketidaksabaran mencicipi ramadan sudah meletup-letup, orang-orang di sekitarku sudah mulai mempersiapkan diri.

Mungkin waktu itu, aku tidak sabar menunggu momen-momen ramadan yang selalu berkesan di masa kecilku. Libur sekolah yang panjang, masakan-masakan istimewa dan terniat yang selalu dibuatkan oleh mama, jalan pagi setelah shalat shubuh berjamaah di masjid, berpesta kembang api dan petasan ba'da magrib, berebut tanda tangan penceramah, dan shalat tarawih di bawah bintang yang kerlap kerlip.

Aku dan perspektif masa kecilku tentang keistimewaan ramadan jauh dengan esensi ramadan yang sebenarnya, yang tak pernah aku pelajari dan dapatkan sebelumnya.

Mungkin itu sebabnya, semakin dewasa semakin semarak ramadan itu kian meredup, karena kebiasaan-kebiasaan ramadan yang dulu aku saksikan saat aku kecil itu sudah tak ada lagi. Anak-anak jaman sekarang merayakan ramadan dengan cara yang berbeda, tunggu... apa mereka merayakannya?

Kemudian aku bimbang sendiri dengan perasaan yang aku rasakan tentang ramadan. Mengapa ia kini tak istimewa di hatiku? mengapa semangat menggebu-gebu untuk menyambutnya tidak hadir? oh tidak, tentu saja ini kesalahan yang sangat fatal.

Hari ini, saat aku menulis tulisan ini, aku menyadari satu hal. Ramadan yang kian redup di hatiku disebabkan karena aku tidak mengenal ramadan itu sendiri. Ramadan yang kian redup karena mendapati diriku sendiri berteman sepi di perantauan, tanpa keluarga dan momen-momen istimewa saat aku bersama keluarga.

Kau tahu kendala-kendala apa saja yang aku hadapi pada ramadan beberapa tahun ke belakang ini?

Bukan. bukan lapar yang menggoda imanku untuk membatalkan puasa di tengah jalan. Menurutku aku sangat pandai dalam menahan lapar, apalagi menahannya di bulan ramadan.

Hanya saja, hatiku merasakan kekeringan di lembah yang harusnya membuat hati kian tersuburkan oleh suasana iman dan ketaatan ramadan. Kenapa? hatiku meringis.

Ya aku tak mengenal ramadan seutuhnya. Yang kutahu ramadan hanyalah rutinitas tahunan. Sebatas menahan lapar dari waktu imsak sampai waktu berbuka. Hanya saja ibadahku di bulan ramadan yang harusnya optimal malah terlalaikan. Sudah berapa kali ramadan kulalui namun aku belum pernah khatam Alquran padahal aku tahu betul ramadan adalah bulannya Alquran. shalat tarawih belum pernah berhasil aku kerjakan hingga garis finish. Bahkan malam laylatul qodr yang banyak orang ingin meraihnya tidak menjadi motivasi untukku untuk mencarinya juga. iya selalai itu aku.

Aku belum memaknai ramadan dengan seutuhnya, karena itu aku membiarkan diriku tenggelam dengan kelalaianku.

Ramadan, bulan yang agung. Aku sering dengar ini. Tapi tak pernah mencari apa yang membuat ramadan itu diagung-agungkan?

Malam ini aku tidak sengaja mencari tahu. Ketidaksengajaan yang indah sungguh. Karena akhirnya aku merasakan kesyukuran yang tidak terhingga. Ramadan datang, sebagai hadiah dari Allah untukku.

Agar aku bisa "membersihkan" diriku

Agar aku bisa "mendidik" jiwaku

Agar aku dapat menuai sesuatu yang nilainya berlipat ganda, agar aku mendapatkan keuntungan yang banyak dan besar.

kita diibaratkan pedagang, dan yang membeli dagangan kita adalah Allah

barang dagangan kita adalah amal shalih, dan bayarannya adalah syurga.

tidak ada satupun "perniagaan" yang paling menguntungkan selain "perniagaan" yang kita lakukan di bulan ramadan. Karena keuntungannya benar-benar Allah lipat gandakan.

Aku baru tahu, amalan di bulan ramadan yang kita kerjakan jika diterima oleh Allah maka amalan tersebut akan membuat mizan (penimbang amal) hampir jebol saking beratnya nilainya. Padahal mizan itu begitu megah, sebanding dunia dan isinya.

Aku baru bisa merasakan kehangatan dan keindahan ramadan ketika aku tahu betapa berharganya ia. Sesuatu yang harganya mahal pasti akan kita jaga, kita rawat, kita apik-apik, kita tidak mau satu noda kecil atau kerusakan kecil terjadi pada sesuatu tersebut.

dengan mengetahui dan menyadari betapa berharganya ramadan yang hanya berlangsung selama 30 hari dalam setahun, semoga aku lebih bisa meghargai setiap detak yang ada di bulan ini untuk kugunakan hanya dengan sangat optimal. karena tidak semua manusia diberikan kesempatan yang lebih banyak untuk mencicipi bulan ramadan.

intinya...

Apa kendalaku di bulan ramadan? belum kuat istiqomah tilawah dan mengkhatamkannya, belum bisa menyelesaikan tarawih hingga akhir, dan tidak berusaha menggapai malam laylatul qadr

bagaimana aku mengatasi kendala tersebut? dengan mengenal dan memaknai esensi ramadan.

#RWCday1

4 years ago

Menjadi Manusia yang berani dibenci orang lain.

Perasaan gak tenang karena dibenci orang itu manusiawi, kalau dalam bahasa syaksiyah Islamiyyah, udah part of naluri mempertahankan diri, manusia hidup ada eksistensi yang mereka kejar namanya mengejar eksistensi tentu ada pengakuan didalamnya, kita butuh diakui toh? dibenci orang? ya bisa mengganggu eksistensi dong.

Dulu saat saya masih aktif askfm, banyak banget kalimat-kalimat kebencian yang masuk ke question box saya, kadang saya baca kadang saya hapus tanpa menjawabnya, enak gak enak sih baca komentar orang itu mulai dari yang lemah lembut sampe ke yang kasar.

Dari sanalah saya belajar bodo amat dengan komentar orang tentang apapun yang saya posting, selama gak ngelanggar syariat, gas aja.

Beberapa selebgram idola para remaja yang juga perusak moral anak bangsa gak ada malu-malunya menunjukkan kehidupan yang sesat dan kekufuran pada Allah, kenapa kita yang mau taat malah ketakutan dengan komentar orang?

Whatever we do kalau ada orang yang ngebenci diri kita, ya kita tetap bakal dibenci terlepas apapun yang kita lakuin.

Beda ketika yang dibenci adalah perilaku kita, maka kalau kita berubah sesuai dengan seleranya, orang itu tidak akan membenci tapi malah suka.

Ini sudah paling wajar dan manusiawi, kalo ada selebgram yang suka seksi-seksi pake bikini hijrah taubat semua foto seksinya dihapus, pasti bakal disuka sama yang dulu membencinya karena kemaksiatannya.

Jadi? dibenci/enggak itu tergantung Value hidup yang kita tampilkan ke orang lain, orang yang se Value sama kita gak akan membenci kita, kalau yang beda value? udah bisa dipastikan bakal ngebenci/gak suka.

Bicara soal kebencian, apakah itu perbuatan yang gak boleh ada didalam kehidupan ini? apa jadinya sih hidup ini kalo gak ada kebencian? kayaknya gak bakal seru deh, kurang menarik ;-p.

Karena kebencian & cinta itu masuk dalam ujian kehidupan kita, bener gak? orang kalau udah cinta apapun bisa dia lakuin, begitupun dengan benci.

Makanya dalam Islam cinta & benci ada pembahasannya, dibahas detail, rinci bersama kasus-kasusnya, kenapa? agar kita tetap bisa bersikap ADIL dan tidak saling mendzalimi.

bahkan nih kalo temen-temen rajin baca Sirah Nabawiyyah, analisis dengan baik deh bagaimana Perilaku Rasul saat berhadapaan dengan orang yang membenci beliau serta orang yang beliau cintai & benci.

Lho rasulullah membenci orang? iya ada kan penjelasannya, bahkan itu jadi syariat untuk kita, yaitu membenci perilaku orang-orang yang membenci rasulullah & Allah, serta membenci apa yang Allah & Rasul-Nya benci.

Ada kisah yang selalu saya ingat, soal bagaimana perilaku rasulullah dihadapan orang yang membenci rasul, rasul dilempari maaf tai sama Abu Lahab, terus rasul ngapain? gak ngapa-ngapain diem aja, lalu pergi ngebersihin baju beliau dirumah anak beliau Fatimah Az-Zahra Radhiyallahu anha. 

Itu perilaku rasulullah dihadapan orang yang membenci beliau. Bayangin dengan kita? dilemparin maaf tai pas lagi asik asik jalan, emosi banget pasti kan? saya aja kalo diomelin pagi-pagi cuma karena lupa matiin air itu emosi banget, apalagi dilempari maaf ‘tai’. Bedain dengan sikap rasulullah pada orang-orang yahudi yang melanggar perjanjian. Sanksi Tegas.

Memang sih gak bakal ada yang kayak rasulullah, karena akhlak rasulullah itu Al-Qur'an, tapi Allah tetep merintahin kita untuk mencontoh rasulullah, Allah pasti udah tau kita gak bakal pernah bisa sama dengan rasulullah.

Tapi setidaknya kalau diibaratin lomba lari, rasulullah diurutan pertama nah kita-kita ini apakah bisa punya perbedaan jarak 10 cm, 1 m, 20m, 30 m, tentunya paling bagus jangan sampai terlalu jauh dari urutan pertama toh? nah begitulah kita berusah mengejar kesempurnaan Akhlak rasul.

Lah rasulullah tidak takut kok jadi orang yang dibenci orang lain? kenapa? karena Misi yang rasul emban, yaitu Islam. Seandainya dulu rasulullah takut dibenci karena membawa Islam, kira-kira apakah Islam akan berkembang sampai ke diri kita? enggak.

Nah sekarang pertanyaanya adalah kita, apa yang kita emban? karena setiap manusia pasti punya haters, misal kamu gak suka manusia-manusia yang suka mengkampanyekan pemikiran kufur nan sesat sejenis feminisme, liberalisme, pluralisme, komunisme, apalagi yang suka ngutak ngatik syariat Islam sesuai jidadnya, asli saya juga benci banget manusia demikian  dan ooh tentu saja kamu akan dibenci orang-orang yang mengemban pemikiran itu.

Kalau kita lihat seorang selebgram yang selalu kampanye 'love yourself don’t give a f’“ to others people, let them hate you blabla’ disitu kita bisa mikir nih tukang endorse kemaksiatan aja gak takut dibenci, kenapa kalian yang mengendorse ketaatan takut dibenci orang?

Ayolah come on, dikatain sok suci dkk? bodo amat, yang maksiat aja bodo amat. dikatain riya gegara posting di kajian? bodo amat, yang suka dugem aja rajin posting, dikatain ini itu gegara dakwahin jangan dekati zina? bodo amat, yang dadanya dicubit dan minta dikencengin cubitannya aja masih eksis :-p, kenapa situ yang mau taat malah ketakutan dengan hujatan orang?

Be brave, selow, santuy, dan keep calm macem ustad Zainullah Musllim pas di geruduk ban serep.

drinkwatersoon - Jarang Mampir
Jarang Mampir

less is more

209 posts

Explore Tumblr Blog
Search Through Tumblr Tags