Apa jadinya jika 2021
Aku bangun jam 3
Tahajud, ngaji, trus baca buku agama sambil nunggu subuh..
Kuusahakan terus sholat fajar dan ga mau subuh telat..
Abis subuh hafalan trus dzikir pagi
Trus buka hari dg sedekah walo 1000 rupiah
Lalu ngurus toko...olahraga
Jam 6.30 siap2 kerja
Trus kerja
Di kantor sambil baca dan nulis
Jangan sampe kelewat dhuha, sholat tobat dan hajat
Sambil kerja promo dan jualan online
Hentikan semua urusan saat adzan berkumandang
Pada waktu dhuhur dan ashar
Kucicil rumah di surga
Bukan dg KPR tapi dengan sholat rowatib 12 rekaat sehari semalam
Siang sempatkan tidur siang
Dan juga waktunya belajar tentang muamalah dan marketing
Sore sempatkan olahraga atau waktunya bercanda di rumah
Jam 5 semua dah mandi
Duduk manis dzikir sore dan menunggu magrib
Abis magrib menunggu isya dg ngaji, hafalan dan belajar agama
Setelah isya waktu nya keluarga
Ada ritual sebelum tidur
Sholat tobat, mohon ampunan atas sehari ini dan witir
Lalu qul qul, al kahfi 1-10, al waqiah, dan ayat kursi, dan doa sebelum tidur
Bangun waktu tahajud
Curhat sama Allah
Apa jadinya jika setahun ini di lakukan seperti itu
Anda mau coba
Ayo bareng...
Suatu malam aku terjaga bersama ayahandaku, lalu aku berkata: "Tidak adakah diantara mereka yang bangun malam untuk sholat 2 rokaat?"
Ayahku pun menyahut: "Wahai anakku, seandainya sekarang engkau tertidur, maka itu lebih baik bagimu daripada engkau terjaga dan berkomentar tentang mereka, keistiqomahanmu bukanlah pintu bagimu untuk berhak mengejek kesesatan selainmu,
Maka jangan engkau memandang mereka dengan angkuh, karena sebenarnya hati itu berada di antara 2 jari Allaah Ta'ala yang bisa Dia bolak balikkan dengan semauNya, karena itu di saat Dia memilihmu untuk mendapatkan hidayahNya, bukan berarti itu karena engkau istimewa atau karena ketaatamu kepadaNya,
Tetapi itu karena kasih sayangNya yang tercurah kepadamu yang bisa saja Dia cabut kembali darimu dalam sekejap, oleh karena itu jangan tertipu oleh amal ibadahmu, dan jangan memandang rendah orang yang terjatuh dalam kesesatan.
Kalau bukan karena rahmat Allaah kepadaMu, pastilah kamu terjerumus sebagaimana mereka, jangan pernah sekali-kali kamu kira bahwa kekokohan istiqomahmu adalah salah satu buah dari prestasimu, karena Allaah Ta'ala berfirman kepada NabiNya (yang prestasinya memukau):
"Dan sekiranya Kami tidak memperteguh (hatimu), niscaya engkau hampir saja condong sedikit kepada mereka."
(QS. Al-Isra': 74)
Lalu bagaimana degan dirimu? Anakku, berkata Umar bin abdul Aziz Rahimahullah, "Kami mendapati para salafus shaleh, mereka tidak menganggap bahwa ibadah (hanya) terletak pada sholat malam dan puasa, akan tetapi ibadah yang sebenarnya, terletak pada sikap menahan diri dari mencela orang lain,
Karena betapapun banyak pahala puasa dan sholat dari mereka yang mengerjakannya, dia tetap akan menjadi orang yang bangkrut di hari kiamat kalau tidak menjaga lisannya dari mencela orang lain."
Syekh Abu Ishaq Al-Syairazy rahimahullah
Jangan ngebandingin.
Kita punya garis start dan finish masing masing
sahabatku mengirim pesan singkat " adikku meninggal " , aku ingin menghibur dan menguatkannya.. tapi mendengar berita duka ini membuatku tidak bisa berkata apa-apa selain innalillaahi
π₯Ίπ₯Ί dear my bestie, i feel u so much. aku juga turut berduka. sungguh kabar kematian adikmu juga menjadi cambuk dan nasihat bagiku. umurku, umurmu, umur kita semua... siapa yang tahu sampai mana batasnya selain Dia yang Maha Tahu
Ada banyak emosi yang terus menerus diarahkan kepada Rasulullah. Makian, kemarahan, perendahan harga diri, pembunuhan orang tersayang, tuduhan tidak benar, pemboikotan satu kaum, penganiayaan verbal dan fisik, serta perilaku biadab lainnya, nggak mungkin hal-hal kaya gitu nggak meninggalkan bekas trauma.
Aku, kalau jadi Rasulullah, kayanya nggak tahan untuk tetap diam. Kita sama-sama tahu, Rasulullah juga manusia, punya hati dan emosi untuk merasakan. Tapi kenapa, hal-hal traumatis itu nggak jadi penyakit hati? Nggak jadi bikin pengen balas dendam?
Rasulullah rutin me-release semua rasa sedih, rasa nggak terima, rasa pengen membalas, dan kemarahan itu dengan tahajjud. Beliau juga rutin membersihkan dirinya dari penyakit hati dengan istighfar. Beliau mampu menahan diri dari ledakan emosionalnya. "Alarmnya" nggak sesenggol bacok itu sebab ditahan oleh pemahaman yang baik tentang Allah dan manusia, dan hatinya tidak sempit karena ucapan-ucapan manusia.
Kenapa? Shalih artinya lurus, konsisten. Benar pikirannya, benar ucapannya, benar tindakannya. Ketiganya selaras dan sinkron, dan da'i memang seharusnya begitu. Mereka tidak akan mengucapkan apa yang tidak mereka perbuat.
Dan itu dimulai dengan tahajjud, yakni ibadah yang dilakukan di saat sendiri. Saat kita memang hanya ingin dilihat oleh Allah saja. Kalau udah jujur kepada Allah, artinya akan punya integritas untuk kemudian jujur dalam tindakan-tindakan yang akan dilihat manusia, sehingga meskipun tindakannya dilihat manusia, mereka tidak melakukannya untuk mengesankan manusia.
Maka diam itu benar-benar emas ketika hati ingin menjelaskan berlebihan hanya untuk membersihkan nama baik kita. Ketika kita mungkin ingin mengeluarkan muntahan emosional yang justru kadang malah merugikan martabat kita. Hanya orang-orang yang bertahajjud yang mampu tetap menahan diri dan memelihara kehormatannya saat satu dunia menyalahpahami dan mendzoliminya.
Diamlah, biarkan kekuasaan Allah yang bicara untuk meluruskan pemikiran dan ucapan orang lain yang bengkok. Diamlah, yang terpenting adalah kedudukanmu di hadapan Allah, bukan di hadapan manusia. Diamlah, manusia tidak menginginkan penjelasan darimu, tetapi Allah senantiasa menginginkan perbaikan darimu. Manusia mencemarkan nama baikmu sedangkan Allah selalu menjaga aib-aibmu.
β Giza, kali ini tolong lanjutkan perjalanan sambil hanya ingin dilihat Allah
Setelah seminggu dua minggu dibuat bingung dan galau nyari kado lahiran untuk wali murid, akhirya bisa plong juga walaupun agak gak sreg sama kadonya.
Takut kadonya gak kepake :(, takut gak sesuai selera, takut bikin illfeel juga :((
Karena yang nerima kado ini udah terbiasa dengan barang barang bermerek dan mewah. Jadi mikir beribu ribu kali harus ngasih kado apa ke beliau. Jujur gak pede beli kado murah yang sesuai dompet, jadi yaa apa adanya aja :))
Pengen ngasih kado yang terbaik, karna beliau juga udah baikkk banget ke aku. bahkan beliau nganggap aku temennya. Se humble apaaa coba beliau. Rasanya tu gak pede temenan sama orang kaya, beda kastanya tu kerasa bgtttt
Akhirnya kado pilihanku jatuh ke gamis busui yg brand nya cukup terkenal di kalangan emak emak.
Tapi pas barangnya datang aku kecewa banget karena plastic wrapnya dekil kusam. Jadi aku wrap lagi pake kertas kado yg agak bagusan. Ya Allah kirain baju mahal packing nya juga mahal π₯² mahal versi aku ya.
Huhuhu pokoknya semoga bundanya murid aku bisa merasakan ketulusan ini π«
Gamau nethink lagi. Apa yang terjadi maka terjadilah :))
:(((
sebel bangett sama kucing bu koss
ujug ujuh masuk ke kamar, ngambil posisi di kasur dan pipis.
yaAllah, plis atuhlah
bau pipisnya gak enak banget πππππ
huhu qodarullah wa masya'a fa'al
Harusnya gak usah ngeluh, kan udah kejadian juga
Tapiii, pengen cerita aja gitu, biar rasa sebel kerilis
feeling unwanted lagi π€£π
the places that contain a bunch of memory