Doa Agar Tawakkal Dan Mendapat Ampunan Dari Allaah

Doa Agar Tawakkal dan Mendapat Ampunan dari Allaah

اللَّهُمَّ لكَ أَسْلَمْتُ، وبكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنبَتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ المَقَدِّمُ وَأَنْتَ المَؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Alloohumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khoosomtu, wa ilaika haakamtu, fagh-firlii maa qoddamtu wa maa akhkhortu, wa maa asrortu wa maa a'lantu, antal muqoddimu wa antal muakhkhiru, laa ilaha illa anta

Ya Allaah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku kembali, kepada-Mu aku mengadu, dan kepada-Mu aku berhukum. Maka, ampunilah dosaku yang telah aku lakukan dan yang kemudian aku lakukan, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengakhirkan. Engkaulah Rabbku, tidak ada ilah yang hak diibadahi kecuali Engkau.

HR. Bukhari, no. 6317 dan Muslim, no. 769

More Posts from Drinkwatersoon and Others

3 years ago

People are busy thinking about themself. About their desire, their feelings, their everything. If they want to do this and that, they'll do this and that, no matter if it hurts you or not.

No one thinks about you. Your feeling towards people and things is totally your own homework. Your fear is your homework. Your hatred, your sadness, your disappointment, are your own homework. Even trauma, is your own frickin' homework. And even if it wasn't your fault, dealing with it is definitely your homework, it is your own responsibility. So deal with it on your own.

Keep staying away from people. You ain't ready enough to be so close to them.

4 years ago

Allah Tercipta Dari Apa?

Penasaran, kalau suatu hari ditanya gini saya bisa jawab dengan baik ngga ya:

image

“Allah itu tercipta dari apa?”

Jawaban dari ini emang bersifat aksiomatik, artinya sebuah kebenaran yang “emang begitu adanya”, tinggal diterima.

“Allah tidak tercipta dari apa-apa, karena Allah tidak ada yang menciptakan. Allah ada tanpa diawali dan tidak akan pernah berakhir seperti manusia. Kalau sesuatu terbuat dari sebuah material dan ada yang menciptakan, berarti namanya makhluk, dan ngga pantas dianggap tuhan.

Yang pantas disebut tuhan itu adalah sesuatu saking hebatnya hingga mampu menciptakan apapun tanpa ada yang menciptakan dirinya sebelumnya. Kamu mau menyembah tuhan yang diciptakan oleh sesuatu yang lebih kuat darinya?”

Tapi, jawaban aksiomatik gitu akan sulit diterima bagi yang belum menjalani proses berpikirnya, apalagi untuk anak-anak. Makanya mungkin lebih baik kalau dijawab dengan ngajak mikir dulu.

Gini. Kalau kamu bikin robot, apa berarti kamu adalah tuhan karena menciptakan robot? Enggak? Kenapa? Karena kamu harus dibuat dulu lewat rahim Ibu kamu, terus dilahirkan ke dunia. Masa tuhan harus dibuat dulu, terus dilahirkan? Kalau begitu yang lebih berkuasa yang dilahirkan atau yang melahirkan?

Terus, apakah Ibu kamu adalah tuhan karena melahirkan kamu? Enggak? Kenapa? Karena Ibu kamu juga ada yang membuatnya lewat rahim nenek kamu, terus dilahirkan ke dunia juga.

Begitu terus, nenek kamu dilahirkan buyut kamu, sampai ke Nabi Adam. Terus, apa Nabi Adam adalah tuhan karena mengawali semua manusia? Enggak? Kenapa? Karena Nabi Adam juga ada yang menciptakan. Dia memperkenalkan dirinya dengan nama “Allah”.

Yang menciptakan Allah siapa? Engga ada. Udah mentok. Sang Pencipta Nabi Adam ada tanpa ada yang menciptakan dan ngga pernah ngga ada.

Kok bisa sih Allah ada tanpa ada yang menciptakan? Padahal segala sesuatu pasti ada penciptanya?

Gini. Segala sesuatu yang kita tau, termasuk aturan “segala sesuatu pasti ada penciptanya”, itu adalah ciptaan Allah. Allah juga bikin aturan-aturan lain, kayak fisika, matematika, kimia, biologi, astronomi, semuanya aturan yang dibikin Allah.

Semua aturan itu tunduk sesuai perintah dan kehendak Allah, tapi Allah ngga tunduk sama aturan-aturan itu–ya karena mereka semua cuma ciptaan Allah.

Jadi, hukum fisika, matematika, kimia, biologi, termasuk aturan “segala sesuatu pasti ada penciptanya” itu tidak berlaku buat Allah. Allah bisa ada tanpa perlu ada yang menciptakan, tanpa bahan-bahan seperti yang kita pahami di kimia, tanpa ada yang melahirkan seperti yang kita pahami di biologi.

Itulah kenapa kita menyebutnya “Tuhan”–karena Dia ngga sama dengan apapun yang diciptakan-Nya.

Hmm, nampaknya itu pun masih terlalu kompleks untuk anak-anak.

Let me try this one more time:

“Allah itu tercipta dari apa?”

Allah itu ngga tercipta dari apa-apa, Nak, karena Allah ngga diciptakan. Allah ada sendiri tanpa proses penciptaan. Kenapa bisa begitu? Karena Tuhan memang seharusnya begitu, tidak bergantung pada apapun. Satu-satunya yang bisa kayak gitu cuma Allah, makanya kita mengakui dan menyembah-Nya sebagai Tuhan, saking hebatnya.

1 year ago

Setiap orang tak spesial

Ada 7 milyar lebih penduduk bumi. Aku dan kamu hanyalah buih dari lautan manusia. Tanpa kita, dunia akan tetap berjalan sebagaimana adanya. Tak ada yang spesial dari kita.

Lalu ada yang kemudian kita sebut dengan nilai. Manusia memberikan nilai pada tiap orang yang mereka tahu dan kenal. Kamu bisa bernilai penting bagi sebagian orang, lalu tak penting bagi orang lain. Namun yang utama, kamu harusnya spesial untuk dirimu sendiri. Bernilai tinggi.

1 year ago

udah jam 22.08, jam tidurku udah lewat 38 menit.

11 months ago

Seberapa dekat dirimu dengan Al-Qur'an?

Salah satu dari sekian banyaknya kebaikan yang didapatkan dari dekatnya diri dengan Al-Qur'an adalah hati bisa menjadi lembut, dan hati yang lembut senantiasa dalam penjagaan Allaah, baik dalam bertutur kata maupun dalam perbuatan. Allaah tuntun untuk senantiasa berada dalam kelembutan.

Orang-orang yang menjaga kedekatannya dengan Al-Qur'an, maka bentuk keindahan dan ketenangan Al-Qur'an akan terpancar dari ucapan dan perbuatannya.

Ini bukan tentang penghafal Al-Qur'an. Tapi, tentang siapa yang dekat dengan Al-Qur'an, siapa saja yang berusaha tidak melepaskannya dalam sehari, walau hanya beberapa ayat saja.

Seberapa dekat dirimu dengan Al-Qur'an? Jika engkau selalu berusaha untuk tidak melewatkan hari tanpa membaca Al-Qur'an, maka bersyukurlah, bisa jadi engkau sudah menempatkan Al-Qur'an semakin dekat denganmu.

"Tidak kah kita malu, Allah beri 24 jam, dan tidak ada sedikitpun dari waktu itu kita gunakan untuk membaca Al-Qur'an?" —Syaikh Ali Jaber rahimahullah,

Meski hafalan Al-Qur'an kita hanyalah secuil saja, semoga Allaah senantiasa memberi kita taufik untuk terus membaca Al-Qur'an dan atau mempelajarinya setiap hari, membaca artinya dan meresapi maknanya. Aamiin Allaahumma Aamiin

—Mks, 10 dzulhijjah 1445

2 years ago
Fatimah Merupakan Wanita Pilihan, Ummu Abiha (ibu Bagi Ayahnya), Putri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi

Fatimah merupakan wanita pilihan, Ummu Abiha (ibu bagi ayahnya), putri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Al-Qurasyiyah, Al-Hasyimiyah, dan Ummu Al-Husain. Ia dilahirkan saat sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diutus sebagai Nabi.

Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib dinikahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada bulan Dzulqa’dah, dua tahun setelah perang Badar.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sangat mencintai dan memuliakan Fatimah. Fatimah merupakan sosok perempuan yang sabar, baik hati, menjaga diri, menerima, dan bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Suatu kali Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah marah kepada Ali ketika sampai padanya berita bahwa Ali ingin menikahi putri Abu Jahal. Ketika itu beliau bersabda, “Demi Allah, putri Nabiyullah tidak boleh dicampur dengan putri musuh Allah. Sesungguhnya Fatimah merupakan bagian dariku. Sesuatu yang meragukanku berarti meragukannya dan sesuatu yang menyakitiku berarti menyakitinya.”

Aisyah ra. berkata, “Jika Fatimah datang sambil berjalan, gaya jalannya terlihat sama dengan gaya berjalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu beliau berdiri seraya berkata, ‘Selamat datang wahai putriku!’.”

Aisyah ra. juga berkata, “Aku tidak pernah melihat seorang pun yang perkataan dan pembicaraannya menyerupai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selain Fatimah, dan jika Fatimah menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka beliau berdiri lalu menciumnya dan memanjakan dirinya. Begitu juga Fatimah memperlakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Diriwayatkan dari Asy-Sya’bi, dia berkata, “Ketika Fatimah sakit, Abu Bakar datang lalu meminta izin. Ali lantas berkata, ‘Wahai Fatimah, ini ada Abu Bakar meminta izin menemui dirimu.’ Fatimah berkata, ‘Apakah kamu ingin aku mengizinkannya?’ Ali menjawab, ‘Ya’.”

Menurut aku (Asy-Sya’bi) dia ketika itu mempraktekkan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, tidak mengizinkan seorang pun masuk rumah suaminya kecuali atas izin suaminya.

Fatimah mempunyai dua orang putra, yaitu Hasan dan Husain, sehingga ia mendapat julukan Ummu Al-Husain. Ia juga mempunyai dua orang putri, yaitu Ummu Kultsum (istri Umar bin Khattab) dan Zainab (istri Abdullah bin Ja’far bin Abu Thalib).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Fatimah ketika beliau sakit, “Sesungguhnya aku akan meninggal karena sakitku ini.” Mendengar itu, Fatimah menangis. Namun beliau menenangkan dirinya dengan memberitahukan bahwa dia adalah keluarga Rasulullah yang pertama kali bertemu dengan beliau.

Ketika itu dia adalah pemimpin wanita dunia ini. Dia pun menerima dan menyembunyikannya. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah wafat, Aisyah bertanya kepadanya, lalu dia bercerita kepadanya tentang berita itu. Aisyah berkata, “Fatimah hidup selama enam bulan setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam wafat. Kemudian dia dimakamkan pada malam hari.”

Frasa: Perempuan, Ilmu, dan Rasa

4 years ago

Tertampar

Tersadar betapa mendangkalnya diri ini, akibat terlalu banyak konsumsi konten bergizi rendah.

Konten kecil, ringan, renyah, gurih atau manis, namun terus menerus memenuhi isi kepala. Menyisakan sedikit saja ruang untuk hal yang bergizi tinggi.

Mungkin itulah mengapa belakangan lemah sekali dorongan saya untuk menulis—sebab tidak ada isi yang layak dituangkan dari kepala ini.

Saya tetap membaca buku sebenarnya. Tapi saya sadar, waktu saya untuk berefleksi menjadi berkurang. Alih-alih, di waktu tersebut pikiran saya tergunakan untuk “luntang lantung” di linimasa.

Yep, selain membutuhkan asupan, pikiran pun membutuhkan ruang untuk berefleksi—untuk mengolah, menyerap, dan mendistribusikan asupan ke seluruh penjuru hidup kita.

Maka, mari kembali membuang semua hal, kecuali yang mengantarkan kita pada kepuasan hidup.

Hai pikiran, kamu ikut puasa bersama perut dan nafsu ya.

4 years ago

Ku simpan sebagai pengingat (1)

Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)

3 years ago

People change, that's TRUE

  • drinkwatersoon
    drinkwatersoon reblogged this · 1 year ago
  • yanaganatanatda
    yanaganatanatda liked this · 1 year ago
  • gadiskaktus
    gadiskaktus liked this · 1 year ago
  • inthenameofallah
    inthenameofallah reblogged this · 1 year ago
  • inthenameofallah
    inthenameofallah liked this · 1 year ago
  • kalamullohrasullulloh
    kalamullohrasullulloh liked this · 1 year ago
  • meeyu
    meeyu liked this · 2 years ago
  • coklatjingga
    coklatjingga liked this · 2 years ago
  • brobrutal
    brobrutal reblogged this · 2 years ago
  • brobrutal
    brobrutal liked this · 2 years ago
  • nunnunaa
    nunnunaa liked this · 2 years ago
  • lifelonglearner00
    lifelonglearner00 liked this · 2 years ago
  • sabaryangindah
    sabaryangindah reblogged this · 2 years ago
drinkwatersoon - Jarang Mampir
Jarang Mampir

less is more

209 posts

Explore Tumblr Blog
Search Through Tumblr Tags