Human behavior flows from three main source : desire, emotion, and knowledge. The only true wisdom is in knowing you know nothing-
233 posts
Aku sama dengan yang lainnya, mampu dan seringkali jatuh cinta, yang membedakannya hanya satu, aku memutuskan untuk tidak merayakan jatuh cinta seperti kebanyakan orang lainnya, aku mengurung rasa itu dan hanya membicarakannya dalam tirai tertutup bernama do’a, berdua bersama-NYA
Fauzan Arif (via fauzan-arif)
I always ask wonder why birds stay in the same place when they can fly anywhere on the earth. Then I ask myself the same question.
Harun Yahya
Hey hujan, Kenapa tetesmu yang mengguyur bumi itu lekas hilang? Lalu kau datang lagi berulang-ulang, Bahkan ada saatnya kau lama datang sampai gersang meradang.
Hey hujan, Kamu tahu seberapa bermakna dirimu bagi manusia yang kau basuh? Ada yang menantikanmu Ada yang menikmatimu Ada yang berharap padamu Bahkan ada yang berterang menghujatmu.
Hey hujan, Ajarkan aku bagaimana hukummu berlaku? Ajari aku bagaimana menjadi tegar dalam tunduk perintah Tuhanmu. Ajari aku bagaimanan membuat hadirmu mampu menjadi bermakna pada setiap individu. Hadirmu yang tak kau hiraukan akan dipuja atau dihujat. Kau hanya terus teguh membasuh bumi ini dengan rintik. Kau membuat tetes-tetes redamu membentur benda padat yang menggtarkan hati. Kehadiranmu yang sederhana mampu memberi ruang tersendiri pada jiwa. Selalu begitu.
Disaat semuanya menjadi semakin kacau. Lalu siapa yang harua bertanggung jawab atas ini semua? Penghambaan diri yang terlalu parah menjadi penderitaan tak berkesudahan. Entah bagaimana lagi ini cara memulai atau mengakhirinya. Memulai hal yang baru. Mengakhiri semuanya.
Masa muda menjadi seperti ini. Lingkungan yang benar-benar tak mampu diungkapkan kekacauannya. Tak ada sama sekali semangat untuk berjuang. Semangat untuk apapun. Gerak untuk menjadi apasaja. Selain diriku yang sekarang.
Living isn't quite the same You said to me, it's runnin' away. To get up and leave to learn how to breathe again... – Preview it on Path.
Kangen banget sama ini bocah. Ketemu pertama langsung membekas di hati. Tumbuh sehat ya kamu, Noah :) with Kiki at McDonald's – View on Path.
Closing Video TKEP -_- with Kiki at Komp. Perumahan Babakan Sari – Preview it on Path.
Bogor gerimis lagi dipukul segini. Mari go down on nice dreams :) with Kiki at Perumahan Babakan Sari – Read on Path.
Simply life :') Mari melamun! :D at Bogor – View on Path.
Kau temanku kau doakan aku. Punya otak cerdas. Aku harus tangguh :) with Denis at Bogor – Preview it on Path.
Always Paulo Coelho :') at Bogor – View on Path.
Raindrops :') Bogor memang. at Bogor – Preview it on Path.
Sarapan :') – View on Path.
Never let the passion you have die, always follow your dream and commit to what you believe in. - @takdos with @takdos at Bogor – Read on Path.
Wildan's day! Barakallah :) – View on Path.
“In order to find the treasure, you will have to follow the omens. God has prepared a path for everyone to follow. You just have to read the omens that He left for you."
The Alchemist, Paulo Coelho
Again and again about DREAM of.
"It's the possibility of having a dream come true that makes life interesting." - "There is only one thing that makes a dream impossible to achieve: the fear of failure."
Mungkin aku bukan takut pada orang pintar. Aku takut pada orang yang punya mimpi..
Bukan bermaksud tidak cinta #Indonesia tapi saya hanya manusia yang mengagumi keindahan :D - Maldives
Tuhan, mohon mampukanlah aku mengalahkan rasa malas ini. Jadikanlah aku anak muda yang sehat, aktif, ceria, rajin belajar, dan berani mencoba hal-hal yang besar. Mohon jadikanlah aku anak yang membanggakan dan membahagiakan Ibu dan Ayahku. Aamiin ———————- Mario Teguh - Loving you all as always
Mario Teguh (via marioteguh)
Aku sungguh berterimakasih untuk pribadi ceria hebat dan cerdas yang selalu mambawa tawa dan bahagia. Seorang yang selalu kurindukan karena jarak ratusan mil yang memebntang. - Sungguh ROBBI terimakasih atas karunia makhluk indah yang Kau cipta :) - Aku beruntung memiliki sahabat super seperti dia :3 (@denistrisniantari)
"Sesungguhnya lisan seorang mukmi itu berada di belakang hatinya. Apabila hendak mengatakan sesuatu, ia pertimbangkan dengan hatinya, kemudian ia laksanakan dengan lisannya. Adapun lisan orang yang munafik itu ada di depan hatinya. Apabila ia menginginkan sesuatu, ia laksanakan dengan lisannya tanpa mempertimbangkan dengan hatinya."
HR. Ibnu Abid Dunya
Sesederhana ini rasa rindu yang membuncah atas nama "pertemanan". Segalanya menjadi semakin syahdu saat sesuatu bernama "jarak" menjadi penghalang yang manis untuk doa-doa yang menggema di langit. Siapa menyangka, ternyata memang beginilah anugerah Tuhan bernama "cinta" atas nama "persahabatan" - Beribu sujud :)
Ini lagu entah apa artinya. Bagus saja. Menyayat.
Menjadi lelah dan tak tahu arah menyebabkan kuping berdenging semakin sakit. Aku rindu rumahku. Aku rindu masa kecilku. Aku rindu temanku. Aku rindu surau itu. Aku rindu mengaji. Aku rindu semuanya. Semuanya yang terjadi di kampung halamanku. Disini aku apa? Marantau membuatku menjadi ringkih. Proses yang tak tahu apa ini namanya. Proses yang mengatasnamakan kebenaran atas ego yang ketempel nafsu. Persepsi-persepsi yang semakin membuatku buncah oleh segala hal yang harusnya diakhiri dengan segera justru membuat makin sesak tak tertolong. Persepsi atas kebenaran diri ternyata menjadikanku kaya dan tersungkur. Kaya emosi digdaya dan lemah pada nurani.
Entah ini apa namanya. Hidupku sudah terlalu lurus selama ini. Kata orang bijak hidup mengeluh tak akan menghasilkan apa-apa. Tapi au tak bis menghilangkan belenggu malas dan menunda. Aku sama sekali tak tahu apa itu proses yang harus dijalani. Yang aku tahu, saat ini aku takut tak bisa mengakhiri. Takut semuanya menjadi candu. Takut semua menghitam dan tak secercah asa nampak daripadanya. Tapak-tapak dan rabaan tetap saja membuatku tak menjadi lebih baik. Begini saja. Setiap harinya. Entah egoisme-egoisme ini telah menjadi kerak yang tak bisa disikat. Menjadi jamur yang sukar dicabut. Entah hidup seperti apa yang membentang menjadi jalanku nanti. Sejelasnya, aku tidak hanya akan diam. Aku sedang mencoba sebuah keteraturan. Menjadi lebih pantas sebagai penumpang. Menjadikan indah perilaku ku sebagai makhluk yang punya Tuhan.