drinkwatersoon - Jarang Mampir
Jarang Mampir

less is more

209 posts

Latest Posts by drinkwatersoon - Page 7

4 years ago

Ku simpan sebagai pengingat (1)

Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)
Ku Simpan Sebagai Pengingat (1)

4 years ago

“Mempertebal keyakinan tauhid tidak cukup hanya dengan mendengarkan ceramah dan membaca setumpuk buku, tapi mesti juga melalui sejumlah ujian Tuhan agar diketahui mana yang jujur dan mana yang bohong dalam ketauhidannya.”

— Al-Qarni (via cakdalang)

4 years ago
Apa Jadinya Jika 2021

Apa jadinya jika 2021

Aku bangun jam 3

Tahajud, ngaji, trus baca buku agama sambil nunggu subuh..

Kuusahakan terus sholat fajar dan ga mau subuh telat..

Abis subuh hafalan trus dzikir pagi

Trus buka hari dg sedekah walo 1000 rupiah

Lalu ngurus toko...olahraga

Jam 6.30 siap2 kerja

Trus kerja

Di kantor sambil baca dan nulis

Jangan sampe kelewat dhuha, sholat tobat dan hajat

Sambil kerja promo dan jualan online

Hentikan semua urusan saat adzan berkumandang

Pada waktu dhuhur dan ashar

Kucicil rumah di surga

Bukan dg KPR tapi dengan sholat rowatib 12 rekaat sehari semalam

Siang sempatkan tidur siang

Dan juga waktunya belajar tentang muamalah dan marketing

Sore sempatkan olahraga atau waktunya bercanda di rumah

Jam 5 semua dah mandi

Duduk manis dzikir sore dan menunggu magrib

Abis magrib menunggu isya dg ngaji, hafalan dan belajar agama

Setelah isya waktu nya keluarga

Ada ritual sebelum tidur

Sholat tobat, mohon ampunan atas sehari ini dan witir

Lalu qul qul, al kahfi 1-10, al waqiah, dan ayat kursi, dan doa sebelum tidur

Bangun waktu tahajud

Curhat sama Allah

Apa jadinya jika setahun ini di lakukan seperti itu

Anda mau coba

Ayo bareng...

4 years ago

Merancang Kontribusi, Mengokohkan Eksistensi

Eksistensi, apa itu?

Sebuah catatan hasil review dari YT; Bedah Buku Sang Pemuda karya Kang Elvandi

"Idealisme, tersebarnya sebuah gagasan. Harapan, anak muda bangkit membangun peradaban." -Kang El

Disclaimer : catatan ini sebagai salah satu bahan pertimbangan pribadi, investasi masa depan atau tunda kapan-kapan (?) Disarankan untuk yang berjiwa idealis tapi ingin realistis, bukan sekedar ambis.

Buku ini adalah kumpulan artikel pemuda yang ditulis Kang El ketika kuliah di Prancis pada Agustus 2011-2013. Ekspresi keresahan melihat kondisi di Indonesia dan ummat Islam. Buku ini bercerita bagaimana anak muda memiliki obsesi, cita-cita yang luhur. Bukan hanya buat diri sendiri, tapi juga buat agama.

Bab 1 : Konsepsi Diri

Penelusuran diri sendiri. Tentang cita-cita. Mimpi kita. Ingin jadi apa. Ingin mengejar apa. Apa yang kita pelajari selama hidup?

Waktu SD, kita ditanya cita-cita. Apa jawabannya? Presiden, dokter, polisi, apalagi? Cita-cita yang populer. Itu ga salah, itu bener. Cita-cita itu dipengaruhi orang-orang terdekat, orang tua, oleh guru. Tapi sekarang anak SD cita-citanya apa? Youtuber, influencer.

Orang itu cita-citanya tergantung dari apa yang dia lihat, yang dia tonton, yang dikonsumsi, apa yang dibaca.

Kita punya model pemuda yang agung, umurnya masih belasan tahun tapi sudah berjuang bersama Rasul. Pemuda itu akan dihisab ukurannya oleh Allah sejak aqil baligh.

Anak muda itu akan dihisab dengan pertanyaan berat. Bukan tentang syahadat, sholat saja. Setelah ditanya aqidah, ibadah, akan ditanya juga

"Apa kontribusimu dalam hidup? Apa yang kamu lakukan dalam hidup? Apa saja karya-karyanya? Apa amal sholihnya dengan kuliah itu? Apakah hanya karena gaji? 20jt sebulan nyaman, lalu nikah? Nyicil mobil, rumah sampai tua, mati uda gitu aja? Apa cita-citanya?"

Apakah kita punya cita-cita besar untuk membangun islam? Jadi apapun kita, levelnya level tinggi. The best of our self.

Bab 2 : Desain Kapasitas

Bagaimana merencanakan planning jangka panjang? Bukan dengan berkhayal, menerawang. Bukan dengan ilmu korologi. Do you know? Korologi is kira-kira.

Jangan salah model. Jangan salah influencer. Influencer sejati siapa? Mush'ab bin 'Umair, berhasil mengislamkan satu kota.

Kalau ingin merancang masa depan, baca buku masa lalu. Kalau ingin menciptakan masa depan, baca sejarah peradaban.

Bab 3 : Keseimbangan Hidup

Apa itu makna as-sa'adah? Happiness? Apa itu kebahagiaan?

Hal-hal berharga dalam hidup.

Contohnya, kesehatan dan fisik itu benar-benar harus dijaga.

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”.

(HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Akhwat punya kemampuan fisik untuk melindungi diri. Minimal punya jurus kaki seribu, kalau ada yang jahatin bisa langsung lari.

Pemuda kadang lupa dengan hal-hal yang berharga dalam hidup. Makanya coba diingatkan. Contoh berikutnya, cinta dan pasangan. Harus bener memilihnya karena pasangan seumur hidup.

Persahabatan. Jangan korbankan sahabat dan teman gara-gara uang. Beda madzhab, beda politik. Itu semua ga pernah bisa kita gantikan dengan teman. Jangan korbankan teman hanya karena berbeda pandangan.

Bab 4 : Thinking Capacity

Bagaimana pemuda membangun pola pikirnya?

Pemuda selalu berfikir kritis, tidak gampang percaya, tidak mudah percaya, harus diverifikasi. Mengkritisi dengan cara hormat. Membahas konten, tidak membahas lawan bicara.

قُلْ هَاتُوا۟ بُرْهَٰنَكُمْ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

"Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar. "

(Q.S Al-Baqarah : 111)

Bab 5 : Accelerated Learning

Hari ini kita menghadapi kompetisi yang sengit. Siapa yang belajar dengan cepat, efisien, dia yang akan menang. Bukan yang paling pintar. Karena tidak ada yang lebih pintar dari komputer sekarang.

Formal learning. Kuliah itu bukan (hanya) untuk mentransfer ilmu, tapi membangun mental pembelajar. Kalau kita mau belajar sendirian, otodidak. Modal utama adalah bahasa asing. Zaid bin Tsabit belajar bahasa Ibrani selama 2 pekan. Kita belajar bahasa inggris 6 bulan belum tentu lancar kan?

Merantau. Itu ternyata perintah Al-Qur'an.

قُلْ سِيرُواْ فِي الأَرْضِ ثُمَّ انظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ

"Katakanlah : Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu." (Q.S Al-An'am : 11)

Kemanapun kita jalan-jalan. Kemanapun kita menjelajah, tapi tetap; ruang kontribusi kita adalah di Indonesia.

Digital. Smartphone harus didampingi oleh smartpeople. Cara kita untuk mengakselerasi diri dengan tau caranya, tau sumbernya. Jangan sampai ilmu itu numpuk disini(gawai), tapi kita seperti tikus yang mati di ladang.

Seorang pemuda itu belajar dimanapun, kapanpun tanpa dibatasi ruang kuliah.

Bab 6 : Jiwa Leadership

Bagaimana Sang Pemuda bukan hanya memimpin dirinya sendiri, tapi dia bisa mengubah masyarakat.

1. Diawali dari mental. Selalu ingin lebih. Agar lebihnya itu digunakan untuk memimpin orang lain. Orang yang mentalnya ciut, tidak mungkin berani menyampaikan gagasan.

2. Cara membangun teamwork produktif. Modelnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

3. Konsep kepemimpinan para pemuda

Pertanyaan terakhir,

"Apa harapan dari buku ini?"

Obsesi besar Kang El adalah membangun ummat di tangan pemuda.

4 level :

1. Anak muda yang produktif

2. The expert muslim

3. Aktivis yang menggerakkan masyarakat

4. Al-khalifah fil ardh, harus memimpin

Sang Pemuda; bukan bacaan ringan, bukan bacaan pelepas lelah. Sebuah manifesto Elite Circle yang diawali dari membangun generasi muda dengan produktifitas muslim.

So, semakin yakin siap menjadi bagian dari agen peradaban? Atau justru timbul keraguan? Segera tentukan! Sekarang, atau berakhir penyesalan.

Room Decision, 141120 at 01.37 WIB

4 years ago

Hallo kak Dea, tau tempat kursus web design online atau offline di Surabaya yang bagus? Saya tertarik belajar web design otodidak tapi basic ilmunya 0 banget, terima kasih sebelumnya kak, stay safe and stay sane dimanapun kak Dea berada..m

Dicoding bagus sih. Online.

4 years ago

Catatan Awam

Tulisan ini mungkin belum komprehensif. Tapi saya berharap bisa menceritakan sedikit perjalan pikiran saya. 

Catatan Awam

Sewaktu saya membaca perdebatan-perdebatan tentang jilbab di twitter, ada netizen yang sampai bilang:

“Emang Quraish Shihab ulama?“

Wabah Covid-19 ini memukul kita hampir di semua bidang. Ada banyak orang berilmu yang wafat. Baik dalam bidang agama, kesehatan, pendidikan dan yang lain sebagainya. Wafatnya orang berilmu sama artinya dengan diangkatnya sebagian ilmu Allah dari muka bumi. Maka ada baiknya kita selalu berdoa semoga para alim diberi kesehatan dan usia yang panjang. Ada baiknya jika kita berdoa agar Syaikh Qardhawi dicukupkan usianya untuk menulis tafsir Al Quran hingga selesai.

Tempo hari, ada temen saya yang chating dengan bahasan yang mengarah pada pendapat siapa yang benar dan siapa yang salah dalam hal kewajiban berjilbab. Saya sangat menghindari perdebatan ini karena saya tidak mendalami ilmu di bidang tersebut. Batasan saya sebagai awam hanyalah mengambil pendapat yang menurut saya lebih kuat. Kalaupun pendapat yang saya ambil ternyata keliru, saya cukup memohon kepada Allah agar memaklumi segala kekeliruan saya.

Dalam setiap disiplin ilmu (termasuk fiqih dan tafsir), ada metodologi penelitian yang baku. Metodologi penelitian tersebut dirumuskan sebagai ikhtiar para ulama untuk mendekati kebenaran. Jika ada dua ulama menjalankan penelitian masing-masing dan menghasilkan kesimpulan yang berbeda, selagi metodologi dalam disiplin ilmunya sudah dijalankan dengan baik, kita menghormati keduanya dan menjalankan adab sebagai awam. Sekalipun menolak hasilnya, ulamanya tetap kita hormati. Orang awam seperti kita hanya bisa membaca hasil dari metodologi penelitian yang dijalankan oleh ulama. Kita tidak punya kredibilitas yang cukup untuk mengkritisi. Maka cukup baca sebanyak-banyaknya dan hindari perdebatan. Mohonlah hidayah kepada Allah. Ini yang akan menyelamatkan kita.

Bulan ini, saya juga membaca buku Minhaj karya Ustadz Hamid Fahmy Zarkasyi. Buku ini bagus untuk pemula. Saya membaca buku ini atas rekomendasi @diahuha . Pas posting foto ini di story, ada teman yang membalas dan menanyakan tentang bagaimana sebenarnya stance saya terhadap feminisme? Kenapa masih membaca bukunya Gus Hamid?

Saya selama ini juga menolak berdebat tentang feminisme. Ternyata beberapa orang menyalahpahami sikap ini sebagai bentuk kesopanan karena sungkan kalau mau bilang mendukung feminis. Saya memahami Feminisme sebagai isme yang muncul dari barat. Sudah selesai di situ. Selebihnya, tidak ada beban untuk menolak atau mendukung.

Pola pikir manusia itu spektrumnya tidak biner. Saya hanya merasa bahwa obrolan tentang kesesuaian feminisme dengan Islam cukup dibahas ulama INSIST dan saya membaca hasilnya. Karena bagaimanapun, beliau lebih kompeten.

Di sisi lain, saya sendiri sempat mengkritisi tentang all male panel dalam kajian yang membahas wanita. Nah gara-gara ini, saya dianggap feminis. Saya menulis ini bukan untuk mengklarifikasi atau takut dianggap feminis. Saya cuma pengen menyampaikan pendapat aja bahwa hal-hal kayak gini ga bisa dipandang biner.

Sebagai perempuan yang bekerja di dunia teknik dimana dominasi laki-laki cukup kuat, saya merasa bahwa dalam mengambil kebijakan di ruang publik, perspektif perempuan tetap diperlukan agar kebijakan tersebut mengakomodasi kepentingan perempuan juga. Pun ketika kita bicara tentang perempuan, nggak bisa kalau semua panelnya laki-laki tanpa memperhatikan perspektif perempuan sama sekali.

Ada banyak contoh klasik dari dampak ketika perspektif perempuan tidak dilibatkan dalam pengambilan kebijakan di ruang publik. Diantaranya:

Jarang ada kantor yang punya nursing room memadai.

Tidak ada cuti ayah saat ibu melahirkan padahal sekalipun si ibu mendapat cuti kerja 3 bulan, dia juga tetep butuh pendampingan suami untuk beradaptasi.

Tidak ada yang berpikir untuk menyediakan gym khusus perempuan padahal perempuan juga berhak sehat.

Tidak banyak day care yang dekat dengan perkantoran. Padahal kalau ada, ini ngebantu banget buat ibu yang berkhidmad di ruang publik.

Masih banyak lagi contohnya.

Feminis mendukung perjuangan perempuan. Islam juga. Tapi bukan berarti mereka sama. Karena feminisme bukan berasal dari Islam, kita pasti menemukan banyak perbedaan sekalipun persamaannya juga ada.

So, saya sudah berhenti berdebat di ranah ini. Cukuplah saya melihat apa yang terjadi di ruang publik. Secara teoritis, Islam sudah menjamin keamanan perempuan. Tapi, apakah ajaran islam tentang perempuan sudah kita laksanakan di ruang publik? Bagaimana kita bisa bicara ini dengan terbuka jika kita baru memulai percakapan tentang perempuan sedikit saja, kita langsung dituduh feminis dan harus diajak berdebat perkara konsep lagi? Padahal keperluan kita bicara tentang perempuan belum tentu untuk mengkritisi konsep Islam tentang perempuan. Akhirnya, kita gagal berdiskusi tentang masalah yang sedang kita hadapi.

Ini yang membuat saya mengambil sikap menjauhi perdebatan.

“Islam itu bukan disiplin ilmu karena tidak bisa difalsifikasi”

Rukun Islam dan Rukun Iman memang tidak bisa difalsifikasi karena ini berkaitan dengan kepercayaan.

Akan tetapi, dalam Islam, ada banyak sekali ruang untuk berdiskusi. Penentuan kewajiban hijab misalnya. Dalil kewajiban Islam asalnya dari Al Qur’an. Nah untuk menjabarkan ayat Al Qur’an sampai menjadi butir-butur hukum itu butuh proses tafsir. Saya biasa menyebut tafsir dengan kata “interpretasi” untuk menjelaskan ke teman-teman yang tidak familiar dengan istilah-istilah di bidang keilmuan islam.

Siapa yang menginterpretasikan? Ulama tafsir. Bagaimana ulama tafsir menginterpretasikan? Ada banyak metodenya. Bisa di-googling dengan keyword “Metodologi tafsir qur’an”. Nah, untuk bisa menjabarkan ayat sampai merumuskan jadi hukum, butuh kompetensi tertentu. Bisa juga di-googling kompetensinya.

Di sinilah hasil-hasil penafsiran punya ruang untuk didiskusikan dan diaudit metodenya. Kalau kita tidak punya kompetensi sebagai ahli tafsir ya jangan menafsirkan ayat sendiri sekalipun terjemahan dalam ayat tersebut terbaca jelas. Kenapa? Karena kita tidak tahu konteks turunnya ayat tersebut, kita tidak paham asbabun nuzulnya.

Dalam hal tafsir, untuk memudahkan diri, kita boleh berpegang pada satu ulama yang karyanya sudah umum diakui oleh jumhur ulama. Ibnu Katsir misalnya. Tapi sebagai awam, wilayah kita ya cukup itu. Mengutip interpretasi ulama dan menyampaikannya. Bukan menginterpretasikan sendiri. Kalau ternyata suatu hari kita menemukan bahwa tafsir Al Misbah bertentangan dengan Tafsir Ibnul Katsir, cukup sampaikan bahwa:

“Syaikh Ibnu Katsir berpendapat demikian“

“Ustadz Quraish Shihab berpendapat demikian“

“Ustadz xyz ngajarin saya buat ambil pendapat Ibnu Katsir karena begini, begitu, dll, dsb“

Sudah cukup itu. Insya Allah kita sudah berusaha menyelamatkan tercampurnya pendapat ulama dengan pendapat awam dalam hal agama.

Saya tidak fanatik pada pendapat satu ulama saja. Hanya saja, di sini saya berpikir, ustadz Quraish Shihab sehari-harinya menghabiskan waktu untuk membaca dan menulis buku. Beliau berikhtiar agar Islam lebih dipahami oleh awam. Kalaupun pendapat beliau ternyata kita tolak, pantaskah kita menghujat beliau jika kita sendiri jarang menyentuh Al Qur’an?

Ilmu itu mahal harganya. Butuh bertahun-tahun belajar dengan tekun.  Tapi, ilmu juga mudah sekali menguap. Entah karena awam yang tidak tahu posisi, entah karena ulama yang sudah berpulang. Jadi, kita sendiri harus berikhtiar mengumpulkan remah-remahnya sekuat tenaga.

“Agama banyak bertentangan dengan ilmu umum. Makanya kita nggak akan bisa menyatukannya“

Bagi saya, agama tidak bertentangan dengan ilmu umum. Hanya saja, kemampuan kita belum sampai untuk mempertemukan keduanya dan kita harus bersabar atas itu. Mempelajari ilmu yang dianggap sebagai ilmu umum (termasuk di antaranya ilmu tentang alam dan tentang manusia) adalah ikhtiar untuk memahami sunnatullah-Nya. Melengkapi puzzle-puzzle yang tidak kita tahu. Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk menyimpan semua pendapat yang bertentangan dengan tenang. Tidak buru-buru menolak atau menerima. Disimpan saja jika memang belum bisa menentukan sikap. Disimpan sambil terus belajar dan berharap kelak Allah ngasih hidayah.

Saya mulai belajar melakukan ini ketika saya depresi karena wafatnya Ibu. Saya sudah ridho dengan wafatnya Ibu tapi kenapa saya masih depresi? Banyak ulama yang masih berpendapat bahwa depresi adalah akibat dari kurang iman. Di awal, saya kesal sekali. Tapi pelan-pelan saya memahami bahwa beban ulama berat sekali. Kita mempertanyakan semua masalah kehidupan ke satu orang. Sementara dalam perkara umum, kita tidak berani menanyakan Obat Kanker ke Sarjana Elektro. Artinya, kita sendiri sebenarnya sudah faham bahwa sebuah perkara harus diserahkan pada ahlinya. Namun kita masih belum memahami bahwa ilmu agama itu luas. Tidak ada ulama yang all in one memahami semua hal. Maka dari itu, untuk urusan pengobatan depresi, saya tetap berusaha ke SpKJ sekalipun ada temen yang bilang:

“Ikhtiar kamu jangan ke dunia thok. Tazkiyatun nafs juga. Sholat juga dibenerin“

Di awal-awal, saya mangkel banget dibilangi kayak gitu. Belakangan, saya bisa dengan tenang bilang:

“Insya Allah“

Seorang dokter jiwa itu mempelajari bagaimana cara kerja jiwa. Sama dengan Imam Ghazali dan ulama-ulama lain yang banyak mempelajari Tazkiyatun Nafs. Saat saya membaca terjemahan Kimiyaus Sa’adah, saya berusaha mengikuti konsep jiwa menurut Imam Ghazali. Tentu konsep jiwa menurut Imam Ghazali agak berbeda dengan konsep jiwa menurut Kedokteran Jiwa. Apakah dalam hal ini, kita langsung bisa bilang bahwa Imam Ghazali salah atau Ilmu Kejiwaan sudah westernize dan bertentangan dengan Islam? Tidak seperti itu. Sifat Ilmu itu terus berkembang. Cabang-cabangnya terus bertambah. Mungkin saja kedokteran jiwa melengkapi tazkiyatun nafs-nya Imam Ghazali atau sebaliknya. Untuk menghubungkan ini, butuh ikhtiar para alim di bidangnya juga.

Seringnya, ketika kita belajar Al Qur’an, kita benar-benar meninggalkan perspektif kita yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang kita punya. Begitupun sebaliknya. Ketika kita meneliti disiplin ilmu kita, perspektif sebagai muslim yang memahami qur’an, kita tinggalkan begitu saja.

Makanya saya bahagia ketika Syaikh Yasir Qadhi bilang bahwa mental ilness itu nyata dan profesional di bidang kesehatan bisa membantu. Beliau bilang begitu tanpa meninggalkan bahasan tentang Tazkiyatun Nafs. Dalam menghadapi mental ilness, sholat kadang membantu. Tapi kadang juga enggak. Sejak beliau bilang demikian, hati saya sedikit tenang.

Kenapa?

Karena depresi saya tidak berkurang ketika sholat atau membaca Al Qur’an. Ceramah syaikh Yashir Qadhi menguatkan saya. Mungkin obatnya memang tidak ada dalam ibadah mahdhah. Tapi bagaimanapun, ibadah wajib harus tetap dijalankan. Dan dalam sholat, saya berdoa agar selalu diberi kekuatan menghadapi ujian.

Ini yang menjadi titik balik saya untuk tidak banyak bicara tentang hal yang di luar keahlian saya agar suara saya tidak menutupi suara ahli yang asli.

Dulu pas awal-awal Covid-19, ada banyak orang yang bilang bahwa seorang muslim tidak akan terkena Covid karena sering berwudhu. Jika wudhu memang menenangkanmu, berwudhulah. Tapi jangan lupa bahwa yang memiliki kompetensi untuk berpendapat tentang virus Corona adalah orang yang belajar tentang virus. Bukan berarti kita menolak kekuasaan Allah. Virus itu makhluk Allah yang bekerja dengan mengikuti aturan-aturan-Nya. Aturan ini ada yang dipahami manusia dan ada yang tidak. Nah orang-orang yang sehari-harinya bekerja dengan virus ini lebih kompeten mempelajari bagaimana virus bekerja. Mempercayai mereka tidak equal dengan menolak kuasa Allah.

Jadi, jangan sampai kita berpikir pendek bahwa Islam hanyalah sebatas mukjizat. Islam mengajarkan kita bahwa semua makhluk mengikuti aturan-Nya. Hal tersebut tentunya sepaket dengan perintah bagi kita untuk belajar Al Quran serta mengamati bagaimana alam semesta bekerja biar kita bisa menjadi khalifah (caretaker) yang baik di muka bumi ini. Khalifah yang baik yang tidak mendzolimi sesama makhluk.

*

Betapa jarangnya kita bicara tentang alam sebagai orang yang beragama sampai tiba-tiba saja penyakit Zoonosis yang harusnya di hutan rimba jadi masuk habitat manusia Kita tidak sadar bahwa Covid-19 mungkin saja termasuk respon dari dzalimnya manusia terhadap ekosistem rimba. So, again, teruslah belajar. Perbaiki adab kita. Pahami posisi sebagai awam. Dengarkan pendapat ulama yang kompeten di bidangnya. Jangan mengambil panggung untuk hal-hal yang tidak kita kuasai.

*

Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua.

Note: Tulisan ini juga diarsipkan di hellopersimmonpie.com

4 years ago

Secara Fisika, manusia dalam melakukan sesuatu butuh energi. Hammasah (semangat). Baik itu energi fisik, spiritual hingga perasaan yang mendasari. Orang yang balas dendam akan lebih banyak memiliki ambisi. Transformasikan energi menjadi gerakan. Balas dendam untuk melipatgandakan kebaikan.

Mudah-mudahan kita masih punya energi untuk membuat life planning dan mengaplikasikannya. Memperjuangkannya. Meski keadaan harus silih berganti tak menentu kondisinya.

Hal yang membuat boros energi :

1. Terdistraksi

2. Maksiat

3. Fokus pada hal berat tapi tidak kita minati sebenarnya

4. The art for "SAY NO"

Maksiat; hal-hal "terlena" yang bisa menggugurkan kebaikan hingga tak menyisakan pahala sedikitpun.

Cuplikan EC14 "Life Planning", 29 Des 2020

4 years ago
Baca Statusnya Kak Puty Jadi Mikir Juga.

Baca statusnya kak Puty jadi mikir juga.

Dulu, ada temen gue yang baru nikah dan kabur dari kontrakan karena ngambek sama suaminya. Kontrakan dia panas, nggak ada AC dan banyak nyamuk. Sementara suami dia nolak bantuan keuangan dari ortunya dia. Di kost, dia bilang ke gue:

"Gimana kalo gue ntar nggak bisa punya mobil? Gimana kalo gue ntar nggak bisa beli rumah?"

Kadang dunia luar membuat kita gentar dan takut untuk menyadari bahwa kita memang manusia biasa. Nggak semua bisa kita dapatkan.

Hari ini, temen gue udah bahagia dengan suami dan anaknya. Hidup nggak seserem yang dia bayangkan.

Gue, sempet ada cita-cita hidup di kota besar macem New York ato minimal Singapore. Wajar lah ya, cita-cita manusia umur 20 an. Hidup cuma sekali. Bebas aja menginginkan sesuatu.

Tapi belakangan, gue udah bahagia-bahagia aja hidup dengan segala macam kecerobohan dan kekurangan gue.

Kita semua humanbeing 😆 Yha gue percaya manusia ada levelnya. Dalam artian orang kayak gw ya ga bisa disejajarin sama engineer yang pengalamannya banyak banget di Silicon Valley. Tapi toh, setiap tempat ada bahagia dan tanggung jawabnya masing-masing.

Gue dasarnya cuek. Tapi ada masanya juga gue insecure karena ngerasa bodoh. Sekarang? Nggak masalah kalo emang nggak pinter. Di bumi yang berantakan ini, orang bodoh pun masih bermanfaat 😃 Sekedar nggak buang sampah sembarangan aja udah bagus. Ada banyak ladang amal di muka bumi. Kita yang kadang mikirnya kejauhan Belum pernah melakukan hal sederhana tapi udah merasa hidup tidak berguna.

Dulu, pas di Singapore, gue membayangkan bahwa gue bakal sering mengunjungi Orchard Road, Museum atau Universal Studio. Tapi yang paling sering gue lakuin malah menyepi dan membaca buku.

Kemewahan itu benar-benar kebutuhan tersier. Kadang apa yang di kepala kita justeru bukan sesuatu yang benar-benar kita inginkan. Kalau kita tidak berusaha hidup dengan tenang, kita akan sibuk dengan distraksi.

Yang gue takutkan hari ini justeru bukan menjadi manusia biasa. Gue lebih takut kalau hari-hari gue habis untuk mengejar sesuatu yang sebenernya nggak pernah gue butuhkan sampai jiwa gue harus terus menerus kehausan.

Bisa makan makanan hangat pas lagi hujan aja udah cukup. Berpikirlah dengan sederhana. Bersungguh-sungguh sama apa yang kita kerjakan biar kelak nggak ada yang kita sesali. Hiduplah dengan baik Dea, semoga berakhir dengan baik juga ☺

4 years ago

Aku anak rumah tangga yang tak pandai memasak

Aku kesal dan mengeluh jika orang-orang rumah mendapukku sebagai koki utama untuk makan malam keluarga. Bukan...bukannya aku males hyung, tapi karena aku insecure dengan ketidakmampuanku untuk menyenangkan lidah-lidah costumerku. ya ampun, aku sudah membayangkan masakanku tidak akan melewati indra pengecap mereka dengan sopan.

Saat aku memasak, ada saja kekurangannya. Nasi yang lembek, Ikan goreng yang gosong, sayur tumis yang over kuah, gorengan perkedel yang susah dikunyah saking kerasnya. Ehmm macam-macam. Dan rasa hambar adalah citarasa khas untuk semua jenis masakanku.

Aku hanya bisa mengomel sambil memasak, " gapapa nih orang-orang rumah makan masakanku ? Kan gak enak, kan hambar :( ".

Mama hanya menanggapi, " ya gak akan bisa enak kalau gak belajar, gak dilatih ".

Bahkan caraku memotong sayuran pun masih kena protes mama, " ya Allah ndah, motongnya jangan kecil-kecil gitu, tapi seperti ini..apa salahnya nak bertanya ".

Kupikir untuk memotong sayuran, aku bisa memakai insiatif dan instingku sendiri saja. Yaaa tapi ternyata inilah buktinya aku memang kurang dibidang memasak.

Tapi sebagai anak rumah tangga, aku tidak bisa menghindari pekerjaan rumah yang satu ini. Walaupun di sore hari aku sudah mengerjakan cucian piring yang banyaknya masya Allah, tetap saja tugas memasak makan malam tidak sah jika bukan aku yang mengerjakan, pasti suka dapet kodean tuh " wah udah jam berapa nihh makan malem belum ada ", yesss kadang aku masak kalau udah mendekati jam 9 malem, tadinya ngarep kakak yang ngerjain tapi tetep kaan wkwk. Fyi, untuk sarapan dan makan siang aku bebas tugas karena di jam tersebut aku sedang sibuk-sibuknya mengajar di kelas online-ku ( jadi wajar aja kalau aku yang diharapin untuk masak makan malam emang, wkwk gimanaa sih aku 🤣😂😂 )

Tapi beberapa hari yang lalu, aku dapet teguran halus dari Allah lewat IG-TV nya si eteh geulis Ghaida Tsurayya, pokonya dari video si teteh aku diingetin kalau kegiatan memasak itu juga sebuah ibadah, bayangin seberapa banyak pahala yang kita hasilkan saat orang-orang rumah memenuhi kebutuhan primernya ( baca : makan ) dari hasil jerih payah kita, itu berarti kita memenuhi salah-satu tujuan kita diciptakan, yaitu menjadi orang yang bermanfaat. Apalagi menjadi orang yang bermanfaat untuk keluarga dekat sangat dianjurkan kan ? :). Hmmm... bener juga, selama ini aku suka mengomel saat memasak, ya mana mungkin bakal dinilai ibadah. Hiksss. Akutuu jadiii merasa bersalah sepenuhnya sama orang-orang rumah, karena gak membuatkan mereka hidangan yang dibuat dari hati. Ya Allah faghfirlii.

Dan sejak saat itu, aku bertekad ingin mahir dibidang memasak, yaaa paling tidak aku bisa menguasai basicnya. Tiap masak aku banyak bertanya dan belajar, dan mencari tahu apa saja kesalahan² memasak yang biasa kulakukan sehingga tidak ada kemajuan....daaan tadaaa akhirnya kemampuan memasakku improved. Walaupun gak beda jauh sama yang udah-udah 😂 kadang masih suka hambar , kadang masih suka aneh juga rasanya.

Well, betapa indahnya perjalanan belajar yang landasannya berorientasi akhirat. Semangat! Semangat !!!

4 years ago

30 Days Challenge: Tadabbur of The Quran

Brief tadabbur of the Quran,1 juz a day with Ustadh Nouman Ali Khan~

If you’re planning to Read & Understand Quran this Ramadan but don’t have enough time to go through the entire text and translation then spare some time & listen to the short explanation of some verses from each Juz per day. It will hardly take 5-10 mins!

Juz 1: https://www.youtube.com/watch?v=pt9fUcL8njY

Juz 2: https://www.youtube.com/watch?v=gWZDVYom3RE

Juz 3: https://www.youtube.com/watch?v=wFsYnwI6zEA

Juz 4: https://www.youtube.com/watch?v=h2kwFI7bKi0

Juz 5: https://www.youtube.com/watch?v=9C6QyjX53cg

Juz 6: https://www.youtube.com/watch?v=KVh-W6CjIOc

Juz 7: https://www.youtube.com/watch?v=tXsMMj7m9tQ

Juz 8: https://www.youtube.com/watch?v=6NFo35g7zo8

Juz 9: https://www.youtube.com/watch?v=2i80milYJAc

Juz 10: https://www.youtube.com/watch?v=RlKDxmw466Y

Juz 11: https://www.youtube.com/watch?v=Btsvfuu2eE4

Juz 12: https://www.youtube.com/watch?v=K1uQ1l4LQFE

Juz 13: https://www.youtube.com/watch?v=eThSNtJe7SY

Juz 14: https://www.youtube.com/watch?v=Vvn2WCO_zPg

Juz 15: https://www.youtube.com/watch?v=3xOK85qRQ_o

Juz 16: https://www.youtube.com/watch?v=WAwI1MvBViE

Juz 17: https://www.youtube.com/watch?v=x9nMCACgvqk

Juz 18: https://www.youtube.com/watch?v=y5YpDilwN04

Juz 19: https://www.youtube.com/watch?v=T_DMb8o32c8

Juz 20: https://www.youtube.com/watch?v=DzSDr5xiGIE

Juz 21: https://www.youtube.com/watch?v=0qAhT7MV0Fg

Juz 22: https://www.youtube.com/watch?v=bFUACCm25ok

Juz 23: https://www.youtube.com/watch?v=PKFc1o8Yvzk

Juz 24: https://www.youtube.com/watch?v=R6XHHcbcitI

Juz 25: https://www.youtube.com/watch?v=iLvV_1JT2Ik

Juz 26: https://www.youtube.com/watch?v=v_zrDh9Ny8g

Juz 27: https://www.youtube.com/watch?v=kvUU1g4i2bk

Juz 28: https://www.youtube.com/watch?v=xJRf_4tojx4

Juz 29: https://www.youtube.com/watch?v=Ugx4MZK3EGQ

Juz 30: https://www.youtube.com/watch?v=9JL09VjJQWE

PS: Please forward and help your fellow Muslims to Understand some portion of Quran this Ramadan, inshaAllah.

Allah reward immensely the person who took the time to compose this message and us too for spreading something beneficial.

4 years ago

tak kenal usia

kalau kamu sudah melewati usia 20-25 yang konon adalah masanya seseorang mengalami quarter life crisis, akan tetapi masih kerap merasakan keresahan, kekhawatiran, atau ketidaknyamanan hati, kemarilah duduk bersama saya.

saya hanya ingin bilang bahwa kamu tak sendirian. bahwa yang kamu alami sangat wajar. bahwa apa yang kamu rasakan perlu untuk kamu terima.

saya mengerti bagaimana merindunya kamu kepada teman-temanmu yang sudah tenggelam dalam kehidupannya sendiri-sendiri: keluarganya, pasangannya, anak-anaknya, pekerjaannya, bisnisnya, karyanya.

saya mengerti bagaimana sesekali kamu ingin kembali menjadi anak kecil di hadapan orang tuamu. menangis dan meraung karena tak berhasil meraih sesuatu. atau hanya ingin menangis karena sekadar mengantuk.

saya mengerti bagaimana mungkin kamu ingin cuti hidup. sehari dua hari tanpa melakukan apa pun, tanpa menjalani peran apa pun.

saya mengerti bagaimana kamu gengsi untuk menumpahkan rasa lelahmu karena yah, seharusnya kamu sudah dewasa sekarang. yang kamu percaya, menjadi dewasa adalah tidak pernah mengeluh.

saya mengerti bagaimana kamu pada titik-titik tertentu berujar, "ah seandainya ini dan itu bisa diulang kembali. saya akan ambil keputusan ini atau itu."

saya mengerti bagaimana masa depan tampak mengerikan meskipun kamu telah sekuat tenaga membuat rencana dan menggalang persiapan.

saya mengerti bagaimana jiwamu seakan berceceran sebelum kamu tidur. kamu berharap bahwa malam akan mengumpulkan potongan-potongan jiwamu itu. namun tidak, di pagi hari, masih ada lubang yang menganga di hatimu.

kemarilah, kawan. duduklah di sebelah saya. tumpahkanlah semua yang menggantung di ujung matamu. menjadi dewasa tak berarti memiliki hidup yang paripurna. menjadi dewasa adalah menjalani hidup dengan berani--dengan penuh kesadaran bahwa krisis tak kenal usia.

semoga kamu selalu menemukan keberanian itu.

4 years ago
Tahun 2019 Lalu Pernah Buat Ini. Tapi Nyesel Cuma Sampe Bulan April :( Pas Dibaca Hari Ini Ternyata Se-memorable
Tahun 2019 Lalu Pernah Buat Ini. Tapi Nyesel Cuma Sampe Bulan April :( Pas Dibaca Hari Ini Ternyata Se-memorable
Tahun 2019 Lalu Pernah Buat Ini. Tapi Nyesel Cuma Sampe Bulan April :( Pas Dibaca Hari Ini Ternyata Se-memorable
Tahun 2019 Lalu Pernah Buat Ini. Tapi Nyesel Cuma Sampe Bulan April :( Pas Dibaca Hari Ini Ternyata Se-memorable

tahun 2019 lalu pernah buat ini. tapi nyesel cuma sampe bulan april :( pas dibaca hari ini ternyata se-memorable itu :”) gaperlu penjelasan panjang-panjang untuk me-recall ingatan. cukup satu-dua-tiga suku kata udah cukup menggambarkan setiap harinya. coba lagi, yuk, bulan depan. di akhir tahun baru diposting. jadi keliatan deh apa yang sudah dilaku dan dirasa setiap hari selama setahun. biar punya rekam jejak. biar setiap hari punya headline-nya sendiri-sendiri. agar tak ada yang luput dari istilah sabar dan syukur setiap harinya walau hidup se-roller coaster dan se-surprising itu. 도전!

4 years ago

20 goals and reminders for you

a small collection of things to remember.

1. your life can look so different, so much better, in just a few months. keep going.

2. read at least a book a month

3. list 5 things that make you happy every day

4. create playlists for every mood

5. learn a new language through consistent practice every day

6. research new topics that interest you, how about coding, music, or graphic design?

7. compliment people frequently!!

8. don’t be afraid to introduce yourself to someone new, it can be online as well

9. try to notice the sky and the air and the flowers, pay attention to your surroundings

10. focus on one thing at a time. just one thing. that’s what prioritization really is.

11. collect quotes that motivate you

12. try journaling, or just writing down all the funny quotes your friends say

13. you teach people how to treat you by what you tolerate

14. always have a bottle of water by your desk. when you get the urge to check your phone, keep your hands busy by drinking water instead.

15. don’t be afraid of bad days; they happen and you shouldn’t blame yourself for it

16. when you’re not doing great: open your curtains, take a shower, stretch, go for a walk. let your mind wander, rest and refresh.

17. know what you can and cannot control.

18. make a list of reasons to keep going, to keep you motivated. whenever you feel down, read it and add another one.

19. more cozy study dates in cafes!! (still abiding distancing rules in your country ofc)

20. and above all: stay hydrated!!

[ for more posts like these, visit my instagram @softlyshade ]

4 years ago

balasan

katanya, keburukan jangan dibalas dengan keburukan juga tapi justru dengan kebaikan. dalam prakteknya: tetap bersikap baik saat orang lain juga bersikap baik memang hal yang mudah. namun, tetap bersikap baik saat orang lain bersikap rude atau kurang baik atau bahkan tidak baik sama sekali ke kita adalah tantangan yang melibatkan pergolakan batin luar biasa. bisa—tapi gak mudah. jujur.

setiap ada di posisi macem itu, saya selalu wondering tentang betapa agung dan mulianya akhlak Nabi Muhammad saw. yang tetap bersikap dan berbuat baik, berlemah lembut lagi penuh kasih sayang meskipun lawannya tidaklah bersikap demikian.

sebutlah kisah seorang yahudi yang suka meludahi Rasulullah namun beliau justru menjadi satu-satunya orang yang menjenguknya saat orang tersebut jatuh sakit. atau kisah seorang pengemis yahudi buta yang selalu nyinyir dan mengatakan hal yang tidak benar tentang Rasulullah namun tidak membuat beliau berhenti menyuapinya makan. juga kisah paman Nabi; Abu Lahab dan istrinya yang menghalalkan berbagai cara untuk menghalangi dakwah Rasulullah. atau juga paman Nabi yang lain yaitu Abu Jahal yang menyuruh seseorang untuk melemparkan kotoran unta pada saat Rasullullah mengerjakan shalat (pilu bener hati di bagian ini T.T).

dalam hati membatin, “Ya Allah, ini hatinya Rasulullah bersihnya kek macem manaaaa dan dadanya selapang apa cobaaa masih bisa sabar menghadapi sikap dan perlawanan macem gitu 😭 saya aja yang baca sirohnya aja nih istilahnya baca doang bawaannya kesel padahal gak ada di tkp dan menyaksikan kejadiannya tapi keselnya sampe ubun-ubun monangis. emang beda jauh dah maqamnya. atuhlah kamu emang belum dan bukan apa-apa fir🤧”

menariknya, kebaikan dan kelembutan Rasulullah yang tetap konsisten dan tidak berkurang sedikitpun itulah yang justru mampu meluluhkan (beberapa) hati diantara mereka. dan kalau dipikir-pikir, saya atau mungkin kita pun pernah merasa gitu; luluh ketika dibaikin, semakin ‘menjadi’ kalau dikerasin. pada titik itu saya paham kenapa keburukan harus dibalas dengan kebaikan sebab maslahat yang didatangkan jauh lebih besar ketimbang membalas dengan keburukan yang justru memungkinkan timbulnya keburukan yang lebih besar. iya, memang, ternyata kebaikan punya kekuatan sehebat itu.

semoga kita selalu bisa mengingat-ingat dan diingatkan kisah semacam ini ketika berada dalam posisi kayak gitu, ya? supaya bisa terus belajar melapangkan dada, meluaskan kapasitas sabar dan sesegera mungkin pick ourselves up buat mulai jalan lebih jauh lagi.

well, kita (manusia) emang makhluk yang lemah tapi kita gak boleh lupa caranya jadi kuat. yuk bisa yuk!

2020.9.29 

4 years ago

Justru melalui hari yang sibuk dan padat itu menyenangkan, seharusnya aku khawatir tapi aku lupa meluangkan waktu untuk itu.

4 years ago

Halo, Kak Dea! Aku suka banget baca tulisan2 Kak Dea dan sudut pandang kakak, sampe nyalain notif spy bisa langsung baca tiap kali Kak Dea posting tulisan baru hehe Kalau berkenan dijawab sih kak, mau berbagi gimana Kak Dea menghadapi life quarter crisis tidak? Me feeling happy finally bisa menyapa meski lwt anonim dan brtanya spt ini hehe Semoga hari kakak menyenangkan dan sllu sehat ya Kak De! Terima kasih!

Ah thanks :D

Makasih ya doanya.

Sebenernya, krisis dalam kehidupan kita itu banyak. Cuman mungkin yang banyak dibicarakan orang tuh Quarter Life Crisis. Mungkin karena di fase ini, sebagian besar orang mulai menghadapi hal berat dalam hidupnya. Meskipun banyak juga yang udah hidup dengan berat di usia belasan.

Bagaimana saya menghadapi Quarter Life Krisis?

Saya mengidentifikasi problem di Quarter Life Krisis saya antara lain:

1. Keputusan dalam berkarir

Saya tipe orang yang suka membuka banyak opsi. Tidak segera mengerucut ke satu pilihan sebelum benar-benar terdesak. Selama ini, saya jadi dosen sekaligus kerja freelance dan agak serabutan. Apapun yang penting halal dan menghasilkan uang, saya kerjakan wkwk.

Tapi, ketika usia kita bertambah, kita akan menyadari bahwa akan ada banyak hal di luar pekerjaan yang harus kita perhatikan. Di quarter life crisis, kamu harus figuring out karir kamu akan berjalan ke arah mana biar kamu bisa membangun skill set untuk menapaki jenjang karir selangkah demi selangkah. Fokus. Kita nggak selamanya punya waktu mengeksplore banyak hal. Kelak, kita pasti disibukkan dengan hal lain. Jangan terkecoh ke achievement orang lain atau merasa sedih karena achievement kamu rendah.

Achievement itu hanya perkara waktu kalau kamu istiqomah. Kita kadang menganggap achievement sebagai trophy. Saya sendiri pelan-pelan merubah pandangan. Achievement seharusnya jadi peta yang menunjukkan kita harus berjalan ke arah mana. Bekerja tanpa mentargetkan achievement yang dituju akan membuat kita terbang kemana-mana. Tidak fokus. Andaikan achievement yang kita inginkan nggak tercapai, yang kita lakukan adalah mengevaluasi skill mana yang kurang, ataukah kita perlu merubah target dan seterusnya. 

Dalam hal ini, kenali dirimu dengan baik. Jangan melihat orang lain. Kalau kamu melihat orang lain, don’t see what they have. See what they do. Saya sendiri, belakangan jadi punya role model. 

Dalam urusan penelitian, saya melihat topik-topik penelitian profesor dari NYU karena penelitian tentang game banyak dibuat di sana. Sementara dalam berkarya, saya selalu melihat Mbak Puty Puar sama Pak Pinot Ichwandardi. Saya memang bukan ilustrator. Tapi vibe positif dari mbak Puty dan Pak Pinot sekeluarga semacam nular dan bisa bikin saya happy lagi.

2. Pernikahan

Sebenernya di inbox saya beberapa kali ada pertanyaan gimana biar ga panik nungguin jodoh. Kenapa kok jodoh datangnya lama. Saya udah agak bosen dengan topik ini. Tapi jadinya saya bahas semoga ada yang baca dan nggak nanya lagi.

Semua hal yang terjadi di dunia ini sudah dihitung sebaik-baiknya sama Allah. Kamu mau merengek, ngeluh, nanya seribu kalipun nggak akan berubah. Yang harus kamu lakukan ya tenangkan diri, tenangkan orang tua kita dan tetap jalani hidup dengan baik.

Tiap bicara tentang pernikahan, teman saya di usia 23 banyak bicara tentang kebahagiaan. Umur 25 mulai banyak yang bicara tentang baby blues sydrome dan siklus hidup yang banyak berubah. Selagi kamu masih sendiri, belajarlah hidup dengan baik dan minimalkan segala hal yang tidak perlu. Belajar berempati dengan masalah orang lain. Mungkin itu juga akan melembutkan hati kita sehingga kita bisa memahami bahwa tidak ada takdir yang buruk. Semua sudah dihitung dan setiap kesabaran selalu diganti dengan pahala yang baik.

3. Finansial

Di usia Quarter Life, kita umumnya udah memegang uang sendiri. Akan ada banyak tawaran kosmetik, baju, mobil, tanah, rumah dan seterusnya. Kalaupun kita nggak ditawari, kita bakal menyaksikan teman kita beli rumah baru, beli mobil baru dan seterusnya.

Dalam hal ini, saya sangat terbantu dengan gaya hidup minimalis. Minimalis mengajarkan kita untuk mengenali diri kita dengan baik berikut kebutuhan-kebutuhannya. Kalau kamu cewek, kamu mungkin perlu define style baju, make up dan skincare kamu. Ini bakal ngebantu kamu banget. Soalnya tiap ada barang baru di IG, sekalipun itu lucu, tiap kita mau nyoba, akan ada dua penolakan dalam hati:

“Oh ini nggak match sama style saya“

kalaupun dia match, masih ada penolakan:

“Oh warna kayak gini sudah ada di lemari“

Saya sendiri selama beberapa tahun ini jarang belanja baju. Saya sudah terbiasa dengan style yang basic banget. Enggak aneh-aneh. Jadi kalo ngelihat baju baru, udah ga yang se-excited dulu.

Saya masih excited sama make up dan skincare. Tapi belakangan, saya sudah cukup nemu style yang cocok. Makanya udah nggak nyobain lagi.

Intinya sih, pas kamu ngadepin Quarter Life Crisis, sudahi segala pikiran yang tidak perlu. Berusahalah menyederhanakan banyak hal. Akan lebih baik kalau kita mengenali diri kita dengan baik sehingga kita tidak mudah terbawa arus. 

Dunia ini ramai dan akan selalu ramai. Pikiran kitalah yang bisa mereduksi noise.

Semangat :)

4 years ago
[Pendaftaran Women Scholars In Islam]
[Pendaftaran Women Scholars In Islam]

[Pendaftaran Women Scholars in Islam]

Dear Sisters,

Perempuan, sejak pertama kali Islam diturunkan mendapat kemuliaan dan kehormatan sama dengan laki laki. Islam hadir mengangkatnya dari derajat kehinaan yang dilakukan oleh sesama manusia, pada derajat yang sama dengan laki laki. Dalam islam yang membedakan derajat seseorang bukanlah jenis kelamin, kekayaan, atau pangkat maupun status, melainkan ketaqwaan.

Perempuan, sejak pertama kali Islam diturunkan memperoleh hak nya termasuk hak dalam akses pendidikan dan hak atas intelektualitasnya. Perempuan mengkaji dan mengakses dari sumber yang sama dengan laki laki. Sehingga tidak mengherankan bila muncul sosok sosok, tokoh tokoh muslimah yang karyanya melampaui zamannya.

Namun zaman berganti, hari ini ketika akses informasi terbuka lebar, ketika ilmu yang benar dan salah bercampur baur. Kita kesulitan memilah mana yang benar untuk dijadikan sebagai batu bata yang menguatkan fondasi berpikir dan keilmuan kita. Terlalu banyak perbedaan hingga tak tahu mana yang berbeda tapi sama sama benar, mana yang berbeda salah satunya salah dan satunya benar. Mana yang terkesan sama, namun ternyata berbeda dan menyimpang.

Maka dari itu, hadir untukmu para perempuan sebuah kelas yang di dalamnya kita akan membahas sejarah, karya, dan metode berpikir ulama dan cendekiawan muslimah. Membahas problematika perempuan. Kita juga akan membahas bagaimana konsep ilmu dan filsafat ilmu dalam islam serta bagaimana membangun kerangka keilmuan yang benar menurut Islam.

WOMEN SCHOLARS IN ISLAM

Membangun Pondasi Keilmuan Perempuan

📅 30 Januari - 21 Maret 2021

1 Sesi Studium Generale (Sabtu), 8 sesi pertemuan setiap Ahad

⏰ 07.30-09.30 WIB

🏡 Via app Zoom

Prof. Euis Sunarti

Guru Besar IPB Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga

Ketua GiGa Indonesia

Inisiator Koalisi Nasional Ketahanan Keluarga Indonesia

Dr. Dinar Dewi Kania

S3 Pendidikan Islam dan Pemikiran UIKA Bogor

Dosen Pascasarjana Trisakti dan STID Mohammad Natsir

Peneliti INSISTS

Direktur CGS (Center for Gender Studies)

Dr. Abas Mansur Tamam

Dosen Pascasarjana Pendidikan Islam UIKA Bogor

Dosen Pusat Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Pascasarjana UI

Dr. Alwi Alatas

Master dan Doktoral History and Civilization,

International Islamic University Malaysia (IIUM),

Penulis buku Shalahuddin al-Ayyubi dan Perang Salib III serta 25 buku lainnya

Fahmi Aziz, Lc

Alumnus Ma'had Utsman bin Affan, LIPIA,

Alumnus Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Universitas Islam Madinah

Peminat Ilmu Mantiq

Syarat Pendaftaran

• Follow Instagram dan Subscribe youtube frasa

• Membagikan Poster di IG story atau Status Whatsapp

• Membagikan Informasi ini ke 3 Grup Whatsapp

• Mengisi link pendaftaran dan membayar biaya komitmen

Pendaftaran bisa dilakukan di link berikut :

▶️ https://bit.ly/WomenScholars

bit.ly
新しいアンケートを独自に作成したり、他のユーザーと同時に作成したりできます。様々なアンケート タイプが用意されており、Google フォームで結果を分析することもできます。本サービスは Google から無料で提供されています。

Sebelum mendaftar, pastikan kamu telah membaca dan memahami tata tertib kelas yang tertera di buku panduan ya

Kurikulum dan Buku Panduan dapat di-download pada:

▶️ https://bit.ly/PanduanWSIFrasa

Biaya komitmen : Rp 100.000,- ke nomor rekening 0698202071 (BNI Syariah) a.n. Ulya Millatina Ralesty

📞CP: http://wa.me/6289530978691 (Risa)

_______

Frasa : Perempuan, Ilmu, dan Rasa

4 years ago

Jangan ngebandingin.

Kita punya garis start dan finish masing masing

4 years ago

seperti pepatah bilang, setiap penulis akan menemukan pembacanya. begitu pula setiap manusia akan menemukan manusia lain yang tertarik dengan dirinya dengan kriteria yg ada di dalam diri mereka masing-masing.

bukan hanya soal cantik atau tampan yang dikatakan cocok untuk diajak menjadi pasangan hidup. manusia yang penilaiannya sampai di mata cintanya juga sampai di mata. fisik yg utama.

"terlalu naif jika enggan memandang fisik" jika seseorang berkata demikian. ah kasihan. dia hanya belum menemukan seseorang seperti itu. padahal mereka ada, entah dibagian bumi sebelah mana. seseorang yang mencintai tidak sampai di mata saja.

4 years ago

Seni Bertanya.

“Belum menikah sama seperti belum meninggal; memang belum waktunya saja.” - Masgun

I couldn’t agree more.

Sebagai perenungan, sebelum menanyakan pertanyaan ke orang lain, “Kapan menikah?” coba tanyakan ke diri sendiri, “Kapan meninggal?”

Sebab, yang bisa memberikan jawaban dari keduanya hanya Allah, Al-Fattah (Yang Maha Pemberi Keputusan); Pembuka ketetapan hukum takdir.

Berlaku pula dengan pertanyaan, “Kapan punya anak?”

“Berhenti bertanya kepada manusia sesuatu hal yang jawabannya seutuhnya punya Tuhan.” - deva mahenra

Jika memang ingin bertanya, tanyakan pertanyaan yang masih bisa dijawab oleh manusia.

Misalnya; “Sudah dikhitbah?” atau “Sudah ada calonnya?”

Jika jawabannya, “Belum.”

Barangkali kamu memiliki calon yang bisa dipertanggungjawabkan untuknya, sehingga kamu tidak hanya sekadar bertanya namun menawarkan solusinya.

Jika tidak ada, doakan :)

Jangan tanyakan sesuatu ke orang lain, yang apabila itu diberikan kepadamu; kamu pun tidak memiliki jawabannya. Dan, tahanlah untuk bertanya; sesuatu yang sekiranya bisa menyakiti hatinya.

P.S: seseorang tidak akan pernah mengerti sampai ia mengalaminya sendiri.

4 years ago

Menjadi Manusia yang berani dibenci orang lain.

Perasaan gak tenang karena dibenci orang itu manusiawi, kalau dalam bahasa syaksiyah Islamiyyah, udah part of naluri mempertahankan diri, manusia hidup ada eksistensi yang mereka kejar namanya mengejar eksistensi tentu ada pengakuan didalamnya, kita butuh diakui toh? dibenci orang? ya bisa mengganggu eksistensi dong.

Dulu saat saya masih aktif askfm, banyak banget kalimat-kalimat kebencian yang masuk ke question box saya, kadang saya baca kadang saya hapus tanpa menjawabnya, enak gak enak sih baca komentar orang itu mulai dari yang lemah lembut sampe ke yang kasar.

Dari sanalah saya belajar bodo amat dengan komentar orang tentang apapun yang saya posting, selama gak ngelanggar syariat, gas aja.

Beberapa selebgram idola para remaja yang juga perusak moral anak bangsa gak ada malu-malunya menunjukkan kehidupan yang sesat dan kekufuran pada Allah, kenapa kita yang mau taat malah ketakutan dengan komentar orang?

Whatever we do kalau ada orang yang ngebenci diri kita, ya kita tetap bakal dibenci terlepas apapun yang kita lakuin.

Beda ketika yang dibenci adalah perilaku kita, maka kalau kita berubah sesuai dengan seleranya, orang itu tidak akan membenci tapi malah suka.

Ini sudah paling wajar dan manusiawi, kalo ada selebgram yang suka seksi-seksi pake bikini hijrah taubat semua foto seksinya dihapus, pasti bakal disuka sama yang dulu membencinya karena kemaksiatannya.

Jadi? dibenci/enggak itu tergantung Value hidup yang kita tampilkan ke orang lain, orang yang se Value sama kita gak akan membenci kita, kalau yang beda value? udah bisa dipastikan bakal ngebenci/gak suka.

Bicara soal kebencian, apakah itu perbuatan yang gak boleh ada didalam kehidupan ini? apa jadinya sih hidup ini kalo gak ada kebencian? kayaknya gak bakal seru deh, kurang menarik ;-p.

Karena kebencian & cinta itu masuk dalam ujian kehidupan kita, bener gak? orang kalau udah cinta apapun bisa dia lakuin, begitupun dengan benci.

Makanya dalam Islam cinta & benci ada pembahasannya, dibahas detail, rinci bersama kasus-kasusnya, kenapa? agar kita tetap bisa bersikap ADIL dan tidak saling mendzalimi.

bahkan nih kalo temen-temen rajin baca Sirah Nabawiyyah, analisis dengan baik deh bagaimana Perilaku Rasul saat berhadapaan dengan orang yang membenci beliau serta orang yang beliau cintai & benci.

Lho rasulullah membenci orang? iya ada kan penjelasannya, bahkan itu jadi syariat untuk kita, yaitu membenci perilaku orang-orang yang membenci rasulullah & Allah, serta membenci apa yang Allah & Rasul-Nya benci.

Ada kisah yang selalu saya ingat, soal bagaimana perilaku rasulullah dihadapan orang yang membenci rasul, rasul dilempari maaf tai sama Abu Lahab, terus rasul ngapain? gak ngapa-ngapain diem aja, lalu pergi ngebersihin baju beliau dirumah anak beliau Fatimah Az-Zahra Radhiyallahu anha. 

Itu perilaku rasulullah dihadapan orang yang membenci beliau. Bayangin dengan kita? dilemparin maaf tai pas lagi asik asik jalan, emosi banget pasti kan? saya aja kalo diomelin pagi-pagi cuma karena lupa matiin air itu emosi banget, apalagi dilempari maaf ‘tai’. Bedain dengan sikap rasulullah pada orang-orang yahudi yang melanggar perjanjian. Sanksi Tegas.

Memang sih gak bakal ada yang kayak rasulullah, karena akhlak rasulullah itu Al-Qur'an, tapi Allah tetep merintahin kita untuk mencontoh rasulullah, Allah pasti udah tau kita gak bakal pernah bisa sama dengan rasulullah.

Tapi setidaknya kalau diibaratin lomba lari, rasulullah diurutan pertama nah kita-kita ini apakah bisa punya perbedaan jarak 10 cm, 1 m, 20m, 30 m, tentunya paling bagus jangan sampai terlalu jauh dari urutan pertama toh? nah begitulah kita berusah mengejar kesempurnaan Akhlak rasul.

Lah rasulullah tidak takut kok jadi orang yang dibenci orang lain? kenapa? karena Misi yang rasul emban, yaitu Islam. Seandainya dulu rasulullah takut dibenci karena membawa Islam, kira-kira apakah Islam akan berkembang sampai ke diri kita? enggak.

Nah sekarang pertanyaanya adalah kita, apa yang kita emban? karena setiap manusia pasti punya haters, misal kamu gak suka manusia-manusia yang suka mengkampanyekan pemikiran kufur nan sesat sejenis feminisme, liberalisme, pluralisme, komunisme, apalagi yang suka ngutak ngatik syariat Islam sesuai jidadnya, asli saya juga benci banget manusia demikian  dan ooh tentu saja kamu akan dibenci orang-orang yang mengemban pemikiran itu.

Kalau kita lihat seorang selebgram yang selalu kampanye 'love yourself don’t give a f’“ to others people, let them hate you blabla’ disitu kita bisa mikir nih tukang endorse kemaksiatan aja gak takut dibenci, kenapa kalian yang mengendorse ketaatan takut dibenci orang?

Ayolah come on, dikatain sok suci dkk? bodo amat, yang maksiat aja bodo amat. dikatain riya gegara posting di kajian? bodo amat, yang suka dugem aja rajin posting, dikatain ini itu gegara dakwahin jangan dekati zina? bodo amat, yang dadanya dicubit dan minta dikencengin cubitannya aja masih eksis :-p, kenapa situ yang mau taat malah ketakutan dengan hujatan orang?

Be brave, selow, santuy, dan keep calm macem ustad Zainullah Musllim pas di geruduk ban serep.

4 years ago

Pura Pura (Bodoh)

Ceng : Cong, kamu kan pinter tuh, banyak pengalaman juga, pengetahuan juga oke, kok kamu malah menjadi bodoh di depan banyak orang?

Cong : Terkadang, kita perlu menjadi bodoh untuk bertemu orang Ceng agar kita gak terkesan mengguru.

Ceng : Tapi kan Cong kita hanya membagikan apa pengalaman kita, pengetahuan yang kita punya, toh menurutku itu ga ada salahnya.

Terkadang kita perlu mengosongkan gelas kita terlebih dahulu sebelum kita berjumpa dengan seseorang.

Bukan menjadi bodoh.

Lebih tepatnya hanya saja menutupi setiap apa yang kita miliki. Karena setiap manusia tidak suka diberi saran, kritik dan masukan apalagi diberi tentang ilmu pengetahuan yang terkesan seperti menggurui.

Jadilah manusia yang penuh dengan kerendahan hati serta penuh kebijaksanaan.

Manusia yang berlapang dada menerima saran dan kritik yang membangun.

Manusia yang tak merasa marah jika diberi pengetahuan ataupun pengalaman hidup.

Bukan terhebat ataupun yang tercerdas. Bukan terlemah ataupun yang penuh dengan kebodoha juga.

Karena yang terlihat cerdas belum tentu memiliki banyak pengalaman. Fransdeta

4 years ago

"Semoga kita selalu diberi ketidaklelahan untuk melawan amarah, iri dan dengki. Kalau kita masih kalah, semoga kita selalu bersedia meminta maaf dengan ikhlas dan terus belajar untuk memiliki hati yang lapang, mampu menahan amarah dan tidak iri dengan rezeki orang lain :)"

- Quranads -

4 years ago

Allah selalu punya cara untuk menjatuhkan daun yang kering, yang akhirnya tersapu oleh mereka yang bertugas, Allah juga selalu punya cara untuk menumbuhkan tunas baru di atas tanah yang kering, bagaimana pun keadaannya. Begitu pula dengan semua harapan, mudah bagi Allah untuk membuat harapanmu mati, atau menumbuhkan harapan baru yang kamu yakini telah tiada. Semua mudah bagi Allah, tapi bagimu semuanya sulit dan rumit jika tanpa-Nya.

Segala sesuatu jika tanpa-Nya tidak akan pernah menjadi apa-apa, akan gagal dan akan hancur tiada sisa. Bagaimana bisa manusia sombong dengan usaha dan hanya mengandalkan tangannya ? Benar saja yang pertama kali Allah ajarkan kepada kita dalam kisah nabi Adam adalah soal kepatuhan, agar kita tidak sombong dengan apa yang kita miliki saat ini. Toh kita pun sebenarnya tidak memiliki, hanya dititipi.

@jndmmsyhd

4 years ago

Langitkan kekhawatiranmu itu. Adukan pada Sang Pemilik Semesta. Dia kuasa atas segalanya, termasuk atas dirimu.

Bawa ketakutan-ketakutanmu pada masa depan melalui doa-doa yang engkau sujudkan.

Carilah ketenangan dari sujud-sujud panjang.

4 years ago

Privilege

#meynarathought

" masya Allah yaa dia, nda segan-segan mengeluarkan uang banyak untuk membeli buku sebanyak itu, koleksinya juga masya Allah :) sekelas kitab riyadush sholihin, siroh-siroh islami, dan semacam itu. Kerenna di' ( keren ya ) "

Begitulah komentar takjubku pada sosok teman yang paling rajin membeli dan mengoleksi buku, jenis buku yang ia koleksi pun tidak ada yang bergenre "kentang", semuanya berdaging dan bergizi untuk dibaca.

" ya wajarlah, dia kan punya budget untuk hal begituan. Kita juga bisa seperti dia jika kita mau. Sayangnya, jangankan menabung uang untuk membeli satu kitab... mengelola uang bulanan agar bisa cukup untuk satu bulan saja sudah alhamdulillah " teman yang sedari tadi mengobrol denganku memberikan tanggapannya.

Iya juga fikirku.

______

( 2014 )

" wah masya Allah...hebat yaa keluarga gen halilintar ini, sudah keliling ke berbagai negara lho, sebagian besar anak-anaknya punya bisnis masing-masing juga, mereka bersaudara pada keren-keren pokoknya "

" ya wajarlah, mereka kan orang kaya. Ya gampanglah keliling dunia dan buka bisnis "

Privilege...oh privilege.

4 years ago

Book Review: 7 Habits of Highly Effective People

“Saya lagi nyoba jadi seorang mindful minimalist. Artinya saya bakal nyoba buat nyederhanain semua hal yang ada di hidup saya. Saya mau mulai nyoba ngeefektifin apa-apa yang ada di dalam hidup saya itu, kira-kira buku apa ya yang cocok buat ini?”

Stephen R Covey di bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective People nyebutin ada 7 kebiasaan pribadi yang efektif. Apa aja emang? Be Proactive, begin with the end in mind, put first thing first, thinking win-win, seek first to understand then to be understood, synergize, sama sharpen the saw.

1. Reaktif vs Proaktif

Orang reaktif: coba aja saya punya koneksi kenceng. mungkin saya bakal sharing tentang minimalisme di podcast

Orang proaktif: saya masih bisa sharing minimalisme di IG, terus di design biar lebih menarik

2. Begin with The End in Mind

Pas ngebangun rumah, sebelum kita peletakan batu pertama kan kita pasti dah tau pengen kaya gimana ya rumahnya nanti. Gimana interiornya, mau berapa tingkat rumahnya, ada berapa kamar, dan lain-lain. Ini contoh begin with the end in Mind yang dimaksud.

3. Put First Thing First

Pernah denger empat kuadran skala prioritas ga? ya penting medesak dll. Nah katanya orang efektif itu ga ngabisin waktu di kuadran penting dan mendesak malah, tapi ia bakal prioritasin di kategori penting dan tidak mendesak. Mereka lebih ngehargain hubungan sama orang lain kebanding deadline-deadline tugas.

4. Thinkin WIn-Win

Pas negosiasi, orang orang efektif itu ngambil solusi yang nguntungin kedua belah pihak (win/win), gak menang kalah (win/loose), kalah menang (loose win), apalagi kalah kalah (loose/loose). Kalau pun gak menang menang, pilihannya gak ada kesepakatan.

5. Seek First to Understand, then to be Understood

Pas kita komunikasi sama seseorang, kita harus mendengarkan dengan tujuan buat memahami, bukan membalas. Soalnya bisa jadi kacamata yang kita gunain pas nge respon (tanpa memahami) gak cocok sama masalah yang dihadapin oleh lawan bicara kita.

6. Synergize

Orang yang efektif itu bakal nyoba nge sinergiin kelima kebiasaan sebelumnya. Mereka berfokus ke empat kemampuan dasar unik manusia, motif menang/menang, sama keterampilan mendengarkan yang baik.

7. Sharpen The Saw

Kebiasaan nomor tujuh ini ngeluangin waktu buat ngasah gergaji. Kebiasan ini ningkatin aset terbesar kita, yakni diri kita. Ada empat dimensi yang tercakup: mentak, fisik, sosial/emosional sama spiritual. Kuncinya itu belajar - berkomitmen - melakukan.

Sebenernya ada juga katanya the 8th habit, tapi buat sementara itu dulu deh soalnya habit ke delapan ini ada satu buku yang ngebahas. semoga next time kita bisa review. Semoga nambah insight baru (walaupun ini buku lama sih), dah ah merci beaucoup and thanks for having a beautiful mind.

Explore Tumblr Blog
Search Through Tumblr Tags